Bocah Dua Tahun Dianiaya 3 Hari hingga Tewas, Ironisnya Pelaku Adalah Ibu Kandung dan Selingkuhannya

Bocah berusia dua tahun dianiaya selama tiga hari hingga tewas. Ironisnya pelakunya adalah si ibu kandung bersama selingkuhannya.

Editor: Elga H Putra
TribunKaltim
Ilustrasi Penganiayaan. Bocah berusia dua tahun dianiaya selama tiga hari hingga tewas. Ironisnya pelakunya adalah si ibu kandung bersama selingkuhannya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bocah berusia dua tahun dianiaya selama tiga hari hingga tewas. Ironisnya pelakunya adalah si ibu kandung bersama selingkuhannya.

Kini, kedua pelaku telah ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Kasus tragis ini terungkap berawal dari kecuerigaan pihak rumah sakit dengan kondisi korban yang alami luka lebam.

Adapun peristiwa tragis ini terjadi di Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Pelaku diketahui berinisial YN (34) warga Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Ironisnya lagi, penganiayaan itu dilakukan bersama dengan pria selingkuhannya berinisial RH (32).

Baca juga: Perdana usai Nikah, Ustaz Abdul Somad Ceramah di Musala Kampung Istri Tentang 7 Kemuliaan Alquran

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan itu kedua pelaku mengakui perbuatannya.

Penganiayaan itu dilakukan selama tiga hari, yakni sejak 23-25 April 2021 lalu.

Kepada polisi, YN mengaku menganiaya anaknya karena dianggap nakal atau sering menangis.

Karena merasa kesal itu, korban sering ditampar dan dicubit hingga menyebabkan memar di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Penampakan Aksi Buruh Taati Jaga Jarak di Depan Istana, Massa Sepakat Bubarkan Diri Pukul 13.00 WIB

Baca juga: Survei Elektabilitas Partai Politik Terkini: PSI Masuk Klasemen Tengah, Bagaimana PAN?

Baca juga: Tegasnya Anang Hermansyah Larang Ashanty Lakukan Ini Pada KD, Bahas soal Nikahan Aurel: Harus Nanya

Tak hanya YN, pria selingkuhannya berinisial RH itu juga melakukan penganiayaan terhadap korban secara tidak manusiawi.

Sebab, korban dijambak dan dibanting ke lantai.

Bahkan, korban juga pernah dijejali cabai mulutnya agar tidak menangis.

"Tujuan RH memasukkan cabai ke mulut korban supaya tidak menangis lagi. Apabila korban tidak diam, barulah RH menampar dan mencubit tubuh korban. Selain itu, korban juga diangkat ke atas lalu dihempaskan ke lantai batu," sebut Hendra.

Selain karena dianggap nakal, alasan RH melakukan tindakan keji itu karena mengaku melihat ada roh jahat yang mengelilingi korban.

"Alasan RH katanya ada makhluk halus dan roh jahat di tubuh korban," ungkap Hendra.

Dilaporkan oleh pihak RS Kasus penganiayaan itu terungkap saat korban yang menderita luka parah dibawa ke rumah sakit oleh ibunya.

Saat diperiksa, dokter curiga dengan luka lebam di sekujur tubuh korban.

Meski sempat mendapat perawatan medis, namun, karena luka yang diderita korban cukup parah akhirnya bocah tersebut tak bisa diselamatkan nyawanya.

Pihak rumah sakit kemudian berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bengkalis.

"Setelah dicek oleh Dinas PPA Bengkalis, korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya, dilaporkan ke Polres Bengkalis," ujar Hendra.

Atas perbuatan yang dilakukan itu, kedua tersangka YN dan RH diamankan dan dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman penjara paling lama 20 tahun.

Bocah 4 Tahun jadi Kebrutalan Ibu Muda

Sebelumnya, kasus memilukan yang dialami bocah juga terjadi di Sumenep.

Sorang ibu muda tega membunuh bocah yang masih berusia 4 tahun bernama Selfi Nor Indasari karena memiliki dendam pribadi dengan orang tuanya.

Ibu muda berinisial SL (30) itu merupakan warga Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Akibat perbuatan kejinya tersebut,ibu muda SL terancam hukuman penjara 15 tahun.

SL dilaporkan telah melakukan pembunuhan.

Korbannya seorang bocah 4 tahun, Selfi Nor Indasari yang diketahui masih kerabat.

Sebelumnya korban dikabarkan menghilang pada tanggal 18 April 2021.

Ilustrasi
Ilustrasi (Warta Kota)

Kemudian korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dalam sumur tua pada 21 April 2021.

Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa korban dihabisi dengan cara dimasukan ke dalam karung oleh pelaku lalu dibuang ke sumur.

Mulanya, pelaku mengajak korban untuk ikut ke rumahnya.

Baca juga: KEINGINAN Mendalam Putri Delina saat Ulang Tahun, Tangis Anak Sule Pecah: Banyak yang Ninggalin Aku

Baca juga: Ambisi Besar Pemain Pinjaman Persija di Dewa United, Bawa Promosi ke Liga 1: Liga 2 Sangat Bergengsi

Baca juga: Sosok Ibu Wati yang Viral Tuduh Tetangga Pesugihan Dibongkar Ketua RW: Cuma Mau Populer Doang

Kemudian korban diikat dengan kain di dalam kamar pelaku.

Ibu muda mengikatkan kerudung warna hitam ke mata korban.

Korban lantas dijerat dengan kerudung biru lalu dimasukkan dalam karung.

"Tersangka terancam hukuman 15 Tahun penjara dalam kasus pembunuhan anak usia 4 Tahun ini," kata Kapolres Sumenep, AKBP Darman pada Kamis (29/4/2021).

Ibu muda asal Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, jadi tersangka pelaku pembunuh sadis bocah berusia 4 tahun yang masih kerabatnya sendiri.
Ibu muda asal Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, jadi tersangka pelaku pembunuh sadis bocah berusia 4 tahun yang masih kerabatnya sendiri. (SURYA.CO.ID/Ali Hafidz Syahbana)

Adapun Pasal yang disangkakan terhadap SL yakni pasal 80 ayat (3) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Perhiasan korban dilucuti

Seperti diberitakan TribunMadura.com, sebelum dibunuh, perhiasan emas yang dipakai oleh Selvy Nur Indah Sari dillucuti pelaku,

Kapolres Sumenep, AKBP Darman mengungkapkan, perhiasan emas yang dikenakan korban dengan berat 12 gram.

"Perhiasan emas yang diambil kurang lebih 12 gram," kata AKBP Darman pada TribunMadura.com, Kamis (29/4/2021).

Perhiasan tersebut lantas dijual oleh pelaku.

Baca juga: KEINGINAN Mendalam Putri Delina saat Ulang Tahun, Tangis Anak Sule Pecah: Banyak yang Ninggalin Aku

"Hasil penjualan dari emas perhiasan milik korban itu senilai Rp 4 juta dan kami sita sebagai barang bukti," ungkapnya.

Status tersangka dengan korban ini masih ada hubungan keluarga besar yang sama-sama berasal dari Desa Tambaagung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

"Perhiasan antingnya ditemukan di rumah tersangka SL, tepatnya di lemarinya. Inilah barang bukti yang mengarah kuat pada pelaku," ungkapnya.

Motif pelaku

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim penyidik Polres Sumenep, ibu muda beranak dua ini ternyata memiliki dendam dan sakit hati dengan orang tua korban Selfi Nor Indasari.

"Motifnya ternyata tersangka SL ini merasa dendam dan sakit hati kepada orang tua korban," ungkap Kapolres Sumenep, AKBP Darman pada hari Kamis (29/4/2021).

"Suami tersangka (SL) pernah memiiki hubungan spesial dengan Ibu korban Selfi Nor Indasari," terangnya.

Namun, pengakuan pelaku itu justru disesalkan keluarga korban.

Keluarga korban turut menanggapi terkait pengakuan pelaku soal motif pembunuhan karena perselingkuhan.

Baca juga: Ambisi Besar Pemain Pinjaman Persija di Dewa United, Bawa Promosi ke Liga 1: Liga 2 Sangat Bergengsi

Hal tersebut diungkap seorang anggota keluarga korban melalui media sosial Facebook.

Ia mengungkap jika alasan tersebut merupakan keterangan yang dibuat-buat.

TribunMadura.com berusaha mengkonfirmasi akun tersebut.

Hasilnya, status tersebut milik dari keluarga korban bocah 4 tahun yang dibunuh oleh tersangka SL.

"Iya, saya dari keluarga korban (Selfi Nor Indasari)," kata Toyyiba, yang mengaku sepupu dari pihak keluarga korban, Jumat (30/4/2021).

Bocah perempuan yang dikabarkan hilang 4 hari lalu ditemukan tewas dalam sumur tua di wilayah Kecamatan Ambunten Sumenep, Rabu (21/4/2021).
Bocah perempuan yang dikabarkan hilang 4 hari lalu ditemukan tewas dalam sumur tua di wilayah Kecamatan Ambunten Sumenep, Rabu (21/4/2021). (TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana)

Atas nama keluarga korban kata Toyyiba, pihaknya kecewa dalam kasus pembunuhan yang menimpa pada Selfi Nor Indasari adalah keluarga sendiri.

Bahkan lebih kecewa lagi, sudah keci membunuh, merampas perhiasannya juga memfitnah dengan motif perselingkuhan.

"Itu tidak benar kalau perselingkuhan, kalau memang benar apa bukti perselingkuhannya," katanya dengan nada kecewa.

Dengan segala kekecewaan, semua pihak keluarganya menuntut keadilan dengan hukuman setimpal pada pihak yang berwajib atas tewasnya Selfi Nor Indasari.

(TribunMadura.com/Surya.co.id)

Sebagian artikel ini disarikan dari TribunSumsel.com dengan judul Mulut Disumpal Cabai hingga Dibanting ke Lantai, Bocah 2 Tahun Tewas Dianiaya Ibu dan Selingkuhannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved