Ramadan 2021
Bayaran Pas, Sopir Taksi Ini Siap Tempuh Resiko Antar Penumpang Mudik
Walau ada larangan mudik, sopir taksi online ini tetap nekat akan keluar daerah jika mendapatkan bayaran yang pas.
TRIBUNJAKARTA.COM- Pemerintah memberlakukan larangan mudik Lebaran 2021. Walau ada larangan, sopir taksi online ini tetap nekat akan keluar daerah jika mendapatkan bayaran yang pas.
Selain ongkos yang sesuai, jalur mudik juga menjadi satu pertimbangan ketat apakah order tersebut diambil.
Larangan mudik tinggal menghitung hari bersamaan segera berakhirnya bulan Ramadan 2021.
Penyekatan pun telah dilakukan oleh petugas gabungan mulai dari Polri, TNI hingga petugas dari Satgas Covid-19.
Antisipasi penyekatan dilakukan sebagai upaya menahan pemudik yang masih nakal untuk pulang ke kampung halaman.
Ratusan travel gelap yang nekat membawa penumpang pun sudah ratusan yang diamankan petugas.
Ada yang diputarbalikan dan ada juga yang harus menanggung risiko berat yakni armadanya dikandangkan petugas.
Meski berbagai penyekatan dan penjagaan posko siaga sudah dilakukan, banyak pula yang masih berani untuk mengambil order untuk mengantar orang mudik.
Seorang sopir taksi online yang suka mengambil order drop off penumpang asal Depok ini.
Baca juga: Pengurus RT/RW di Jakarta Timur Diminta Imbau Warganya Tidak Mudik
Ia mengaku siap menerima orderan apabila ongkos yang ia terima pas dan siap pula menanggung risiko yang akan diterima.
"Jujur tertarik juga ngambil orderan antar orang mudik. Tapi memang ada rasa khawatir juga, tapi kita juga sulit dapet order dari aplikasi selama pandemi. Makanya saya juga suka ambil order seperti ini," kata seorang mitra sopir Taksi Online yang tak ingin disebutkan namanya kepada Tribunnews.com, Minggu (2/5/2021).
Sopir yang juga mitra dari salah satu aplikasi ride hailing kenamaan ini mengaku tak pernah melakukan tradisi mudik.
Ia lebih memilih mengambil order manual seperti drop off ke satu tempat.
Meski demikian, ia juga selektif dalam memilih order. Bila ordernya tersebut harus melalui jalur penyekatan dan rawan pemeriksaan petugas, ia lebih memilih menolaknya.
Baca juga: Jelang Larangan Mudik, Keberangkatan Penumpang di Terminal Dua Bus AKAP DKI Meningkat
Jika rutenya dirasa masih bisa diakali melalui jalur alternatif, maka ia tak segan menerima order itu.