Sate Ayam Beracun

Viral Video Wanita Muda Pengirim Sate Beracun Ditangkap, Rambut Lurus dan Tumbuhnya Tinggi Semampai

Video saat NA atau Nani Apriliani Nurjaman (25) alias Tika ditangkap Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta viral di media sosial.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021). NA mengaku sakit hati kepada Tomi, polisi senior di Yogyakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Video saat NA atau Nani Apriliani Nurjaman (25) alias Tika ditangkap Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta viral di media sosial.

Nani merupakan terduga terduga pelaku pengiriman sate beracun yang menewaskan seorang putra pengemudi ojek online (ojol), Naba Faiz Prasetya (10), pada Minggu (25/4/2021).

TONTON JUGA

Berdasarkan video yang beredar, Nani tampak dikawal oleh dua orang Polwan.

Perempuan muda itu mengenakan kaos biru bertuliskan tahanan.

Rambut lurus Nani yang berwarna hitam pekat diikat dengan rapi.

Pantauan TribunJakarta.com saat berdiri di antara dua orang Polwan, Nani terlihat menonjol.

Baca juga: Viral Video Pria Lupa Pernah Beli Mobil Tunai Rp 1,2 Miliar, Ngaku Baru Ingat Pas Diberitahu Satpam

TONTON JUGA

Pasalnya tubuh wanita asal Majalengka itu tinggi semampai.

Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan selama 4 hari, polisi akhirnya mengamankan terduga pelaku.

"Diamankan NA (25) warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).

NA mengaku sakit hati kepada Tomy, pria yang seharusnya menerima sate itu.

Rudy Satriya mengatakan, Nani sakit hati karena ternyata target yakni T menikah dengan orang lain.

Baca juga: Respon Ariel Noah soal Dijodohkan dengan Bunga Citra Lestari, Baper Gak Sih?

Sempat beredar kabar jika taget kiriman, yakni T merupakan polisi.

Namun, Burkan tidak menjawab secara gamblang.

"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).

Menurut dia, rencana pembunuhan sudah direncanakan oleh NA alias Tika.

Pemesanan racun sudah beberapa hari sebelumnya.

Baca juga: Ingin Ganti Bayar Zakat Fitrah Beras dengan Uang? Simak Cara Perhitungannya!

Pemesanan dilakukan melalui online e commerce atau e- Dagang.

Racun yang ditaburkan yakni KCn atau kalium sianida.

Racun ini yang menyebabkan Naba Faiz Prasetya (10) warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).

Polisi menyita beberapa barang bukti di antaranya helm, sandal, uang tunai Rp 30.000, hingga dua sepeda motor.

Tersangka dijerat Pasal 340 KUHPl sub Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76 C Undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 tentang perlindungan anak.

Dengan hukuman mati atau paling lama 20 tahun penjara.

Kronologi

Dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online (Ojol) mendapatkan sate tersebut dari customernya.

Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian menyedihkan tersebut.

Bandi mengaku kala itu dirinya habis istirahat dan seusai menunaikan Salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.

Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal.

Ia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

Baca juga: Tiba-tiba Hentikan Peserta Lomba saat Nyanyi di Acara Live, Iis Dahlia: Mau Kayak Nissa Sabyan?

TONTON JUGA

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya. Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke Pak Tomy. Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," jelasnya.

Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap dia.

Baca juga: Jasad Gadis Berlumur Cat Ditemukan di Tempat Sampah Perumahan, Kekejaman Pemuda di Gambir Terkuak

Sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan oleh perempuan yang ia temui di masjid.

Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.

Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.

"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.

Baca juga: Gerak-gerik Aneh Sebelum Munculnya Hewan Diduga Babi Ngepet, Terkuak Syarat Buat Menangkapnya

Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.

Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.

Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut.

Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.

"Pak pahit," ucap NFP.

Baca juga: Nomor Ponsel Wagub DKI Diretas dan Digunakan untuk Penipuan

Bandiman mengatakan bocah kelas IV sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen itu kemudian langsung muntah-muntah.

"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit. Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.

Karena panik Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, NFP sudah tak tertolong lagi.

Baca juga: Pengemudi Avanza Tabrak Separator Busway di Pulogadung, Satu Orang Dilarikan ke RS

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," pungkasnya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul TARGET Paket Sate Bakar Dicampur Potas Polisi Berpangkat Aiptu, Penyidik Senior dan BREAKING NEWS : Pengirim Paket Sate Misterius di Bantul Terkuak

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved