Sisi Lain Metropolitan
Bukan Tempat Fitnes, Tukang Gali Kubur Berbadan Atletis di TPU Padurenan Cuma Rutin Main Sepak Bola
Sosok Bahrudin (32), tukang gali kubur berbadan atletis di TPU Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Sosok Bahrudin (32), tukang gali kubur berbadan atletis di TPU Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi rupanya memiliki hobi olahrga bermain sepak bola.
Meski dia mengakui tidak pernah ada upaya membentuk tubuhnya, bermain sepak bola merupakan satu-satunya olahraga yang dia tekunin secara rutin.
"Kalau olahraga saya main bola aja, kemarin-kemarin rutin cuma udah tiga bulan terakhir ini belum main lagi," kata Bahrudin di TPU Padurenan Bekasi, Senin (10/5/2021).
Bahrudin mengaku, selama ini ia tidak pernah merasa merawat atau membentuk badanya untuk terlihat atletis.
Sedari dulu, Bahrudin mengatakan, terbiasa bekerja kasar mulai dari kuli, pekerja rongsokan hingga sejak sekitar dua tahun terkahir bekerja sebagai tukang gali kubur.
"Emang dari dulu udah biasa kerja keras (kerja kasar), jadi kuli-kuli begini, makanya saya enggak nyadar kalau punya badan begini, kebentuk sendiri," ucapnya.
Baca juga: Kenalkan Penggali Kubur Berbadan Atletis dari Bekasi, Punya Perut Six Pack dan Jago Bola
Ayah dua orang anak ini menjelaskan, pola makan yang dia jalani juga tidak melulu diatur kadar kalori, gizi atau semacamnya.
Pria asli Padurenan ini malah terbiasa makan seadanya, bahkan kadang ia mengaku, telat makan ketika pekerjaan sedang banyak-banyaknya.
Sejak bekerja di TPU Padurenan, Bahrudin bisa menggali liang makam sebanyak tiga lubang dalam sehari.

"Sehari bisa tiga lubang, bisa kadang-kadang lebih apalagi pas covid sedang tinggi-tingginya," ucap pria berusia 32 tahun ini.
Miliki Perut Sisxpact
Sekilas penampilan Bahrudin (32), tukang gali kubur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi memang biasa saja.
Pakaiannya dekil penuh noda tanah merah, bertelanjang kaki tanpa alas, melangkah dengan sederhana menyusuri komplek pemakaman.
Siang itu, Bahrudin baru saja merampungkan dua galian liang kubur untuk persiapan pemulasaraan jenazah.
