Idul Fitri 1442 H

Haruskah Puasa Syawal Dilakukan 6 Hari Berturut-turut? Ini Kata Buya Yahya

Orang yang berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal setara dengan berpuasa selama setahun penuh.

Editor: Kurniawati Hasjanah
freepik.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Haruskah puasa syawal dilakukan dalam 6 hari berturut-turut? ini penjelasan Buya Yahya.

Puasa syawal biasa dikerjakan umat muslim setelah selesai menunanikan puasa ramadan. 

Puasa syawal merupakan puasa sunnah yang dikerjakan selama 6 hari di bulan Syawal.

Orang yang berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal setara dengan berpuasa selama setahun penuh.

Perintah melakukan puasa syawal disebutkan dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari r.a., Nabi Saw bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Seperti disebutkan dalam hadits tersebut, puasa syawal dilakukan selama 6 hari di bulan syawal.

Baca juga: 99 Ucapan Selamat Idul Fitri 1442 H / 2021, Bisa Kamu Bagikan ke Facebook, IG dan WhatsApp

Lalu, haruskah puasa ini dikerjakan secara berturut selama 6 hari, seperti pengerjaan puasa di bulan ramadhan ?

Dilansir TribunJakarta dari Bangkapos, dalam video berjudul Bolehkah Puasa Sunah Syawal Tidak Beurutan yang diunggah oleh kanal youtube Al-Bahjah Tv pada tanggal 9 April 2019, Buya Yahya sempat memberikan penjelasan terkait persoalan itu.

Menurut Mazhab Syafi'i, puasa syawal tidak harus dilakukan berturut-turut selama 6 hari.

"Menurut mazhab kita Imam Syafi'i, 6 itu tidak harus berurutan," ujar Buya Yahya.

Akan tetapi, ada sebagian ulama yang memakruhkan jika puasa syawal langsung dikerjakan setelah tanggal 1 Syawal.

Baca juga: Debt Collector Pengadang Anggota TNI Sadar Menyalahi Aturan: Tindakan Saya Keluar dari Jalur

"Bahkan sebagian ulama memakruhkan kalau langsung, syawal. Takut dianggap wajib. Ada sebagian ulama. Tapi mazhab kita tidak,"

"Sebagian ulama itu langsung, jangan tanggal 2 deh nanti aja ada akhir-akhir di belakang. Khawatir nanti dipikir orang wajib, Sehingga memberatkan orang," kata Buya Yahya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved