Temuan Peluru Nyasar di Rumah Warga Tangerang, Diduga dari Senjata Api Bukan Air Softgun

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebuah proyektil alias peluru nyasar ditemukan di rumah warga Kota Tangerang pada Selasa (11/5/2021) dini hari.

Peluru liar tersebut tak sengaja mengenai dan mendarat di rumah milik Anggara Yuli Cahyono (59) di Komplek Pondok Surya Blok GG nomor 2A, Karang Tengah, Kota Tangerang.

Kepada TribunJakarta.com, Anggara bercerita kalau sepenglihatan dia, proyektil tersebut tampak asli.

Selain bentuknya yang seperti proyektil asli, saat dipegang keras, dan terasa panas saat pertama kali dipegang oleh Anggara.

"Kayaknya asli ya kalau saya lihat sebagai orang awam, soalnya bukan karet dan bisa bikin tembok di rumah saya baret bekas tebal," jelas Anggara saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/5/2021).

Kendati demikian, ia menyerahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki keabsahan dari proyektil tersebut.

Anggara bercerita kejadian terjadi pada Selasa (11/5/2021) dini hari saat dirinya bersama anak dan istri sedang mempersiapkan makan sahur.

"Waktu itu sedang persiapan sahur, tiba-tiba saja pas saya mau keluar ruangan dapur ada suara ledakan kayak balon meletus kencang sekali," kata Anggara kepada TribunJakarta.com, Rabu (12/5/2021).

Sontak, Anggara langsung memutarbalikan badannya dan melihat susu kemasan 1 liter di mejanya tumpah ke lantai.

Baca juga: Lagi Siapkan Makan Sahur, Warga Tangerang Ini Kaget Ada Peluru Nyasar Mendarat di Rumahnya

Saat itu lah, dirinya menemukan sesuatu yang tidak diduga-duga keluar dari dalam kotak susu yang bocor tersebut.

"Saya suruh anak saya untuk tuangin dan bersihin yang tumpah, nah anak saya ambil panci untuk nuang sisa susu. Pas di situ, keluar bunyi 'klontang' kaget saya kok ternyata malah ada peluru dan masih panas pas dipegang," ungkap Anggara.

Ternyata, peluru itu datang dari arah atas rumahnya yang memang atapnya terbuka kemudian mengenai kotak susu di mejanya.

Padahal, taman belakang rumah Anggara memiliki tembok yang sangat tinggi dan tidak mungkin untuk orang untuk memanjatnya.

"Saya kurang paham juga bagaimana cara kerjanya itu peluru bisa masuk ke rumah saya. Untungnya kenanya ke tembok dan mental ke kotak susu itu," tutur Anggara.