Fakta Bocah Tewas Jalani Ritual Agar Tak Nakal, Dukun Ternyata Tak Pernah Punya Customer Sebelumnya
Berdasarkan pemeriksaan polisi, mayat A disimpan 4 bulan di dalam kamar oleh orangtuanya, sang ayah M dan ibunya, S.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Kepala Desa Bejen, Sugeng menuturkan, H dan B telah menjalani praktik perdukunannya selama lima tahun.
Setiap saat H dan B keliling menawarkan jasa ilmu perdukunannya ke masyarakat Bejen.
Meski demikian, masyarakat tak ada yang percaya. Kemampuan mereka belum terbukti sama sekali.
Baca juga: Bukan untuk Melayat, Ternyata Wanita yang Maki Petugas Karena Tak Terima Diputar Ingin ke Tempat Ini
"Ini kejadian luar biasa buat kami. Orang tua korban ini kan sebenarnya juga sama-sama korban. Memang dua orang H dan B ini yang bertanggung jawab atas kematian A," ucap Sugeng.
Sugeng menegaskan, B dan H telah mempelajari ilmu perdukunan untuk mendapat pengakuan dari masyarakat.
Adanya kejadian ini, Sugeng selaku kepala desa mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada apabila ada kejanggalan di lingkungan sekitar.
"Saya mengimbau masyarakat supaya hati-hati, baik itu dengan praktik supranatural atau sejenisnya. Karena dunia penipuan sedang marak sekali, dan kami sangat terpukul atas kejadian ini," papar Sugeng.
Baca juga: Awalnya Galak Diminta Putar Balik di Anyer, Wanita Ini Akui Malu dengan Sikapnya: Bakal Dipenjara?
Sugeng menuturkan, sekitar empat kali ritual dilakukan sejak M berkonsultasi pada Januari 2021.
Ritual pertama yakni menenggelamkan A di bank mandi, tak berpengaruh dengan kesehatannya.
Begitu juga dengan ritual kedua dan ketiga, A masih menahan menghadapi ritual tersebut.
Baca juga: Seleksi Jalur Mandiri Unsoed Tahun 2021, Begini Panduan Lengkap Pendaftarannya
"Setelah keempat kalinya mungkin tubuhnya lemah, terus dia pingsan. Gak sadarkan diri lama sekali," ujar Sugeng.
Saat A tak sadarkan diri, B meminta M untuk memanggil H.
Sesampainya di rumah korban, H tahu jika A tak sadarkan diri.
Meski demikian, H menjanjikan kepada M akan menghidupkan kembali anaknya yang telah meninggal dunia tersebut.
"Yang paling lama menenggelamkan Ais ke bak mandi itu Budiyono. Sampai akhirnya tak sadarkan diri. Lalu pak Marsudi memanggil Haryono.