2 Dekade Lakukan Aksi Kanibalisme, Rahasia Lansia Pemutilasi Terbongkar saat Kerabat Datang ke Rumah

Terungkap seorang lansia melakukan aksi pembunuhan dan kanibalisme terhadap puluhan wanita selama 2 dekade.

Editor: Muji Lestari
net
Ilustrasi mayat. Seorang lansia melakukan aksi pembunuhan dan kanibalisme terhadap puluhan wanita selama 2 dekade. 

Apa yang ditunjukan Andres Filomeno ini sejatinya sama dengan yang dilakukan oleh Juan Carlos, pria yang sebelumnya merupakan pembunuh terbanyak di Meksiko sebelum kasus Andres terbongkar.

Baca juga: Pecah Rekor Pembunuhan Berantai, Lansia Sudah Mutilasi dan Makan Jasad 30 Wanita Selama 20 Tahun

Juan Carlos yang dibekuk usai membunuh 20 wanita dalam enam tahun juga sama sekali tak menunjukan raut penyesalannya.

Keduanya seperti layaknya seorang psikopat.

"Dia tidak menunjukkan tanda-tanda merasa bersalah atas apa yang dia lakukan, dia menunjukkan kegembiraan," kata jaksa Alejandro Jaime Gómez Sánchez, saat menyidangkan kasus Juan Carlos yang meyakinkan bahwa Juan Carlos menderita psikopat dan gangguan kepribadian.

Pembunuh yang dijuluki 'Monsters of Ecatepec' Meksiko itu telah membunuh 20 wanita dalam enam tahun sejak 2012 sampai 2018.

Baca juga: Cekcok Berujung Pembunuhan, Satpam Kafe Pukul Pengunjung Pakai Balok: Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Juan Calos ditangkap pada 4 Oktober 2019 di Ecatepec de Morelos, sebuah Negara Bagian Meksiko, ketika dirinya bersama pasangannya Patricia (44) mengangkut jasad manusia di kereta dorong bayi.

Pada 1 Oktober 2019, dia menerima hukuman pertama 327 tahun penjara karena kejahatannya menyembunyikan jenazah manusia.

Tetapi hukuman itu belum final karena bisa saja hukuman itu akan diperberatn dan akan mendapat hukuman selama 400 tahun.

“Mereka bisa membusuk di penjara dan mereka layak mendapatkannya. Tapi siapa yang mengembalikan putriku?" Kata ibu salah satu korban kepada media.

Kala itu, Juan Carlos menyatakan bahwa dia telah menjadi korban di masa kecilnya dari ibunya yang telah melecehkannya secara fisik dan seksual.

Sementara Andres Filomeno dibekuk usai penemuan sisa jasad seorang istri polisi di rumahnya pada Sabtu (15/4/2021).

Kasus yang dilakukan Andres Filomeno kembali membuka tabir kengerian tentang kehidupan di pinggiran lembah Meksiko.

Karenanya, tak heran jika negara bagian Meksiko menjadi tempat berbahaya bagi wanita.

Dari data yang ada, di sini terdapat tiga kasus pembunuhan berantai terhadap wanita yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Di sepanjang 2020, Negara Bagian Meksiko mencatat sebanyak 969 kasus femisida atau pembunuhan terhadap perempuan.

Foto identitas salah satu wanita korban pembunuhan berantai, Kakek Andres Filomeno di Meksiko.
Foto identitas salah satu wanita korban pembunuhan berantai, Kakek Andres Filomeno di Meksiko. (Facebook via Tribun Manado)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved