Pengikut Aliran Sesat di Cianjur Bertobat, Ketua MUI Menangis Lihat Warga Kembali Ucap Syahadat
Ketua MUI Desa Bojong KH Aceng Japar Sodik menangis saat sembilan warga yanga diduga mengikuti aliran sesat kembali mengucap syahadat.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua MUI Desa Bojong KH Aceng Japar Sodik tak kuasa menahan air matanya saat sembilan warga yang diduga menyimpang mengikuti aliran sesat kembali mengucap dua kalimat syahadat di Musala Desa Bojong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (21/5/2021).
Air mata pun berlinangan di wajah Aceng.
Ia berdoa agar sembilan warga yang diduga menyimpang ditetapkan hatinya untuk kembali memeluk ajaran Islam.
"Saya bangga menyaksikan ini, pesan saya harus ikhlas karena ini bakal mengikat di dunia dan hari akhir," kata Aceng.
Aceng mengatakan, ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama untuk berkumpul hari ini untuk menyaksikan gelaran acara dari awal sampai.
"Insyaallah yang hadir di sini dimuliakan Allah Swt, semua menjadi saksi di dunia dan di akhirat," ujar Aceng.
Baca juga: Ajakan Mandi Bareng Ditolak, Suami di Lebak Emosi hingga Lukai Wajah Istri Pakai Gergaji
Rambut Dicat Merah hingga Pakai nama Dajjal
Pengikut aliran sesat di Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur punya rambut yang dicat merah, dan hanya mengenakan celana pendek.
Bahkan para penganut aliran sesat tersebut menggunakan nama-nama aneh, seperti Dajjal dan iblis.
Pemerintah Desa Bojong bersama dengan MUI Desa Bojong dan Persatuan Asatid Karangtengah Kabupaten Cianjur saat ini tengah membina DJ (50), seorang warga Kecamatan Karangtengah yang diduga menganut aliran sesat.
Baca juga: Meski Sudah Menikah Lagi, Pria Ini Berdalih Tetap Kesepian hingga Anak Kandung jadi Pelampiasan
Baca juga: Sudah Mutilasi dan Makan Jasad 30 Wanita Selama 20 Tahun, Lansia Santai Saja Saat Ditangkap
Baca juga: 20 Tahun Tukang Daging Ini Jadi Pembunuh Berantai dan Kanibal 30 Wanita, Ada Korban Istri Polisi
Kepala Desa Bojong, Uyeng Handoko, mengatakan telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.
Setelah melakukan investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan salat dan puasa.
Dalam investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan salat dan puasa.
Baca juga: Anak Anggota DPRD Tersangka Pencabulan Sudah Pernah Menikah & Punya 1 Anak: Kerjaan Serabutan
"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana," ujar kepala desa itu di ruangannya, Kamis (20/5/2021).
Kepala desa juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.