Warga Desa Takalar Jadi Crazy Rich, Langsung Belanja Kendaraan Mewah: Bingung Uang Ini Mau Diapakan
Warga Desa Kalekomara di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, beramai-ramai membeli kendaraan mewah usai mendapatkan rezeki nomplok.
TRIBUNJAKARTA.COM, - Warga Desa Kalekomara di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, beramai-ramai membeli kendaraan mewah usai mendapatkan rezeki nomplok.
Peristiwa tersebut mirip seperti warga Tuban yang viral membeli kendaraan mewah beberapa waktu lalu.
Diketahui, para warga tersebut mendapatkan ganti rugi setelah pembebasan lahan proyek bendungan.
TONTON JUGA
Alhasil, warga setempat beramai-ramai membeli mobil mewah hingga ratusan unit sepeda motor.
Kondisi tersebut membuat warga Desa Kalekomara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, menjadi viral di media sosial dan menjadi perbincangan.
Warga setempat mendadak kaya raya atas ganti rugi pembebasan proyek Bendungan Pammukkulu yang saat ini dalam tahap pengerjaan.

Umumnya warga setempat menerima uang tunai ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah per kepala keluarga.
Warga setempat sengaja membeli kendaraan lantaran tak tahu uangnya mau diapakan.
Baca juga: Waspada, Pintu Air Angke Hulu Jakarta Berstatus Siaga 2, Bendung Katulampa dan Manggarai Siaga 4
Baca juga: Pengakuan Tak Terduga Anak Anggota DPRD Usai Setubuhi Gadis SMP: Gak Pernah Ucapin Rasa Sayang
Baca juga: Gadis 13 Tahun Ditemukan Tewas Terbungkus Karung di Perkebunan, Ayah Ungkap Permintaan Terakhir
"Saya terima satu miliar lebih dan saat terima uang saya langsung beli mobil dan dua unit motor.
"Karena bingung juga uang sebanyak ini mau diapakan," kata Harlina (31), warga Dusun Pammukulu, kepada Kompas.com pada Rabu (19/5/2021).
Saat Kompas.com berkunjung ke lokasi, setiap halaman rumah terparkir kendaraan roda empat yang belum memiliki pelat kendaraan alias masih baru.
Selain itu, sejumlah sepeda motor yang baru dikeluarkan berlalu lalang dan terparkir di setiap sudut halaman rumah warga.
Warga mengaku, selain membeli kendaraan, juga membeli lahan hunian baru.
Pasalnya, perkampungan mereka kelak akan tenggelam sebagai lokasi penampungan air bendungan.