Sisi Lain Metropolitan
Komunitas Ojol Tebar, Rela Berantas Ranjau di Jalan: Pernah Kumpulkan Paku hingga 600 ML Botol
Sejumlah pengendara ojek daring yang tergabung ke dalam Komunitas Tebar (Team Berantas Ranjau) membersihkan jalan di ibukota dari ancaman ranjau paku
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Hampir setiap malam, sejumlah pengendara ojek online yang tergabung ke dalam Komunitas Tebar (Team Berantas Ranjau) membersihkan jalan raya di ibukota dari ancaman ranjau paku.
Mereka terpanggil turun ke jalan, menyisir setiap jalan memungut ranjau paku demi mencegah ban kendaraan bocor.
Aksi ini bertujuan melawan penebar ranjau yang meresahkan para pengguna jalan.
Malam itu, lalu lintas di ruas Jalan Raya Gatot Subroto, depan Rumah Sakit Tebet, Jakarta Selatan, arah Cawang tampak tersendat.
Sejumlah pengendara ojek online tengah mendeteksi keberadaan ranjau-ranjau paku di jalan tersebut.

Sebagian dari mereka ada yang mencari ranjau sembari memegang senter, sebagian lagi mengatur lalu lintas.
Ketika melihat benda mungil seperti paku di tengah jalan, mereka memberhentikan kendaraan di depannya sebentar lalu mendekatkan magnet ke area itu.
Baca juga: Hari Libur Waisak, Taman Margasatwa Ragunan Ramai Didatangi Pengunjung
Baca juga: Kurir Ditodong Pedang karena Pesanan Tak Sesuai, Pembeli Emosi: Duit Enggak Balik, Situ Bahaya!
Baca juga: Mengenal Unai Emery, Juru Taktik Villarreal:Pelatih Buangan Arsenal, Punya Rekor Bagus di Liga Eropa
Mereka berjalan perlahan sembari memegang tali yang ujungnya terdapat magnet.
Dengan benda itu, ranjau paku yang bertebaran di jalan akan ditarik.
Pendiri Komunitas Tebar, Bahar mengatakan komunitas ini terbentuk atas dasar inisiatif membantu para pengguna jalan yang resah dengan banyaknya paku di jalan.

Baru satu tahun komunitas ini berdiri. Komunitas ini terdiri dari rekan-rekan ojek daring yang terpanggil untuk membantu melenyapkan paku di jalan.
Apalagi, mereka sehari-hari mencari nafkah di jalanan. Bila ban bocor, mereka harus merogoh dompet untuk pengeluaran tambahan.
Bahar melanjutkan biasanya ia dan rekan-rekan menyisir jalan setiap malam hari.

Namun, mereka mencari ranjau paku secara per orangan sembari ngebid, istilah mencari orderan bagi ojek daring, di siang hari dan pagi hari.
"Kalau pagi sampai sore itu, sembari anter makanan atau kirim barang, kita sambil mencari paku sendiri. Kalau malem, biasanya kita ramai-ramai," ujar Bahar kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Jumat (21/5/2021) lalu.
Saat ditemui TribunJakarta.com, komunitas Tebar sedang menggelar aksi mencari paku di sepanjang Jalan Semanggi hingga Cawang.
Baca juga: Mengenal Unai Emery, Juru Taktik Villarreal:Pelatih Buangan Arsenal, Punya Rekor Bagus di Liga Eropa
Kebanyakan dari ranjau yang diambil di jalan tersebut ialah potongan jari-jari payung.
Jari-jari payung ini sering ditemukan karena bisa berpeluang besar merusak ban kendaraan.
Ranjau tipe ini menjadi momok yang menakutkan bagi para pengendara.
Setiap hasil penyisiran ranjau paku di jalan dikumpulkan untuk dipendam atau dikubur. Terkadang, diserahkan kepada pihak berwenang atau berwajib sebagai barang bukti.
Mereka bisa mendapatkan ranjau paku paling banyak sebesar satu botol 600 ml per hari.
Menurut Bahar, tujuan pelaku menebar ranjau untuk meraup keuntungan dari hasil menambal ban.
Baca juga: Setumpuk Jurus Tangani Pandemi, Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Tembus 80 Persen
"Tujuannyan ingin mencelakakan pengendara dan meraup rezeki lebih dari tindakan itu," pungkasnya.