Tangis Penyesalan Pengancam Kurir COD Pakai Pedang di Ciputat: Saya Tak Punya Nyali Sakiti Orang
Tangis penyesalan MDS (43) terlihat saat meminta maaf atas perbuatannya mengancam kurir COD dengan pedang di Kampung Parung Beunying. Apa kata pelaku?
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sosok MDS (43), warga Kampung Parung Beunying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mendadak viral di media sosial.
Aksinya menodongkan pedang kepada seorang kurir lantaran merasa tertipu atas belanja onlinenya ramai diunggah berbagai akun media sosial.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, kronologi kasus MDS itu bermula saat dia transaksi langsung atau cash on delivery (COD) dengan seorang kurir, di rumahnya kawasan Kampung Parung Beunying, pada Selasa (25/5/2021) malam.
Dua hari sebelumnya, MDS membeli jam tangan secara online yang dilihatnya di Facebook seharga Rp 85 ribu.
Namun saat paket datang, dan MDS membayar sesuai harganya, namun ternyata isinya kosong.
MDS naik pitam, ia memarahi si kurir lantaran merasa tertipu.
Si kurir meladeni omelan MDS sambil merekamnya.
MDS bahkan mengancam si kurir akan melaporkannya karena dianggap melakukan penipuan.
"Ini kertas kosong," gertak MDS dalam video.
Si kurir menanggapi, "Tadi kan saya sudah bilang, kalau Bapak ragu, mending Bapak enggak usah bayar atau bapak tanya siapa dulu."
Belum selesai si kurir menjelaskan, MDS kembali memotong pembicaraan sambil meminta uangnya kembali, dan lagi-lagi menuduh si kurir menipu.
"Situ enggak balikin duit saya, situ bahaya," kata MDS.
"Bahaya bagaimana?" Sahut kurir
"Bahaya bagaimana, orang Anda penipuan, saya laporin. Saya enggak mau tahu ini kosong," kata MDS.
Tiba-tiba MDS masuk ke dalam rumahnya, dan kembali ke hadapan si kurir sambil membuka pedang dari sarungnya.
Sang kurir yang merekam percakapan itu mengalah.
"Iya, iya," kata si kurir.
(TribunJakarta/Jaisy Rahman Thohir)