Beralasan Kelamaan Menduda, Pengakuan Guru Silat Abal-abal jadi Tertarik Cabuli Laki-laki
Kelamaan menduda jadi alasan seorang guru silat abal-abal malah jadi tertarik cabuli anak laki-laki.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kelamaan menduda jadi alasan seorang guru silat abal-abal malah jadi tertarik cabuli anak laki-laki.
Pencabulan itu dilakukan seorang duda berinisial SYD (52) di Surabaya, Jawa Timur.
Dia dibekuk atas adanya laporan dari dua bocah laki-laki yang mengaku pernah disodomi oleh pelaku.
SYD mengiming-imingi dua korbannya yang masih pelajar Sekolah Dasar (SD) berinisial OA (11) dan RJS (13) untuk ikut berlatih pencak silat cemandi.
Dalam aksinya warga Dusun Semampir, Sedati, Sidoarjo ini menyaru sebagai guru silat abal-abal.
"Saya dulu pernah jadi guru silat. Sudah lama memang," dalihnya.
Baca juga: Remaja Tak Berkutik Diancam Dua Pilihan Sulit, Disetubuhi atau Video Mandinya Disebar Pelaku
Aksi itu dilakukan SYD di sebuah rumah kosong milik salah satu orang tua korban.
Saat itu,orang tua salah satu korban memiliki sebuah rumah yang hendak dijual di Jalan Tambak Wedi Surabaya.
Karena butuh penjaga rumah, SYD yang dilihat sebagai orang baik oleh orang tua salah satu korban diberi kesempatan untuk meninggali rumah tersebut sampai laku terjual.
"Namun oleh tersangka disalahgunakan dengan mengajak dua korban tidur di dalam rumah hingga terjadilah aksi sodomi tersebut," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Lolos dari Guru Agama, Gadis 13 Tahun Malah jadi Korban Pelecehan Lurah, Chat Cabul Dibongkar Istri
Baca juga: Kenyang Cabuli Bocah Belasan Kali, Oknum Lurah Pilih Serahkan Diri ke Polisi Daripada Duluan Diciduk
Baca juga: Sudah 71 Tahun Masih Juga Nafsu ke Bocah Tetangga, Ulah Lansia di Kamar Korban Buatnya Diamuk Massa
Menurut SYD, aksi itu dilakukan secara spontan.
Bahkan, ia mengaku hanya sekali menyodomi anak-anak tak berdosa tersebut.
Kejadian tersebut terjadi sekitar akhir Maret 2021 dan baru diketahui pada Mei 2021 lantaran korban mengeluhkan sakit dibagian duburnya.
"Saat diperiksa oleh dokter ternyata ada infeksi dan memar pada bagian dubur. Korban melakukan sodomi itu pengakuannya baru sekali. Hingga akhirnya korban bercerita kepada orangtuanya dan diteruskan kepada kami," imbuhnya.
Akibat perbuatannya itu, SYD dijerat dengan pasal 82 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang pencabulan anak di bawah umur dengan ancaman hukuman sampai 15 tahun penjara.
Awal mula SYD tertarik bocah laki-laki
SYD tampak gugup dengan memutar-mutar jarinya saat ditanyai wartawan.
SYD mengaku tidak tahu mengapa ia tertarik pada anak-anak laki-laki.
"Saya gak tahu. Cuma suka saja," kata pria asal Dusun Semampir, Sedati, Sidoarjo itu.
Lebih lanjut, SYD mulai bercerita jika awal mula ketertarikannya pada anak laki-laki di bawah umur itu berawal saat ia menduda delapan tahun lalu.

"Saya drop setelah duda. Hampir delapan tahun ini. Itu saya mulai suka saja sama anak laki-laki," imbuhnya.
Meski begitu, SYD belum mau mengaku sudah berapa banyak korban pencabulannya itu.
Sebab, ia kerap berpindah tempat tinggal diduga untuk menghilangkan jejak kejahatannya.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum masih akan memeriksakan kondisi kejiwaan tersangka terkait adanya dugaan kelainan orientasi seksual.
"Kami masih akan melakukan pemeriksaan bersama psikolog terkait kondiai kejiwaan tersangka," kata Ganis, Senin (31/5/2021).
Ganis menambahkan, dua korban SYD juga akan mendapat pendampingan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) kota Surabaya.
"Kami berkoordinasi dengan DP5A kota Surabaya untuk mendampingi korban dan memulihkan kondiai psikisnya," imbuh Ganis.
Ganis juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terutama bagi orang tua yang memiliki buah hati masih di bawah umur.
Orang tua wajib memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya karena predator anak bisa saja dilakukan oleh orang-orang terdekat anak - anak tersebut.
"Kami juga mengimbau agar orang tua tidak mudah percaya dengan orang asing. Orang tua wajib melakukan pengawasan kepada anak-anaknya.
Karena kejahatan seksual terhadap anak kerap kali dilakukan oleh orang terdekatnya sendiri," tuturnya.

Kasus Serupa
Tertangkapnya guru silat bejat, Nanang Komarudin (40), menyisakan kisah pahit tentang siasatnya untuk mencabuli kedua muridnya.
Guru silat dari perguruan MP tersebut nyatanya tak hanya pandai mengolah jurus-jurus bela diri, tapi juga mahir membikin bualan untuk membuat dua muridnya, EF (18) dan AF (14), menuruti nafsu bejatnya.
Bulan September 2019 lalu, Nanang mulai mencari akal untuk bisa mencabuli kedua muridnya tersebut.
Awalnya, Nanang intens bertemu dengan EF dan AF saat keduanya berlatih silat di perguruan MP, yang berlokasi di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.
Beragam cara dilakukan Nanang sampai nafsu bejatnya itu bisa tersalurkan.
Yang pertama, Nanang menjanjikan bahwa kedua muridnya itu bisa mendapatkan ilmu tambahan apabila mau menuruti perintah cabulnya.
Hal itu terungkap dari konferensi pers yang digelar di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (19/11/2020) kemarin.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Sudjarwoko mengatakan, sebelum melakukan aksi pencabulan, pelaku mengiming-imingi beberapa hal kepada korban.
"Guru silat ini memberikan iming-iming kepada kedua korban yang merupakan muridnya dalam perguruan pencak silat tersebut," kata Sudjarwoko di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis siang.
Namanya anak baru, kedua gadis malang tersebut akhirnya menuruti kemauan Nanang.
"Iming-imingnya antara lain, yang pertama, apabila kedua murid ini akan menyempurnakan ilmunya, maka kedua korban harus menuruti apa yang diperintah gurunya," ucap Sudjarwoko.
Modus lainnya yang dipakai Nanang untuk melancarkan pencabulan ini ialah mengancam EF dan AF dengan bualan bernada mistis.
Jika tidak menuruti, kedua korban diancam bakal kerasukan arwah seseorang bernama 'Mbah Gimbal'.
Nyatanya, 'Mbah Gimbal' adalah nama yang dibuat-buat oleh Nanang untuk melancarkan niat bejatnya itu.
"Korban harus menuruti apa yang diperintah gurunya. Jika tidak, maka korban ditakut-takuti akan mengalami kesurupan, yang akan masuk adalah rohnya 'Mbah Gimbal'," kata Sudjarwoko.
Di beberapa kesempatan, Nanang bahkan mengaku berpura-pura kerasukan arwah 'Mbah Gimbal' untuk membuat kedua korban makin percaya.
Lewat bualan bernada mistis tersebut, Nanang bisa mencabuli EF dan AF sebanyak beberapa kali.
Sebagian artikel ini disarikan dari Surya.co.id dengan judul Menduda Lama, Guru Silat Abal-abal Cabuli 2 Bocah Laki-laki di Surabaya hingga Infeksi, Modus Licik