Siswa SD Bersimbah Darah di Kamar Kos, Keluarga Curiga Ada Tetangga Mendadak Pindah Tanpa Pamit
Seorang siswa SD di Surabaya, Jawa Timur ditemukan tergeletak bersimbah darah di sebuah kamar kost.
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang siswa SD di Surabaya, Jawa Timur ditemukan tergeletak bersimbah darah di sebuah kamar kos.
Bocah SD berinisial JM (12) ditemukan bersimbah darah di sebuah kamar kos di Jalan Kupang Krajan V-A Surabaya.
Korban alami luka parah di bagian kepalanya.
Belum diketahui siapa pelaku dari kasus ini, namun kecurigaan keluarga mengarah pada tetangga korban yang tiba-tiba saja pindah tanpa pamit di hari kejadian.
Paman korban Fugita Purnama (36) mengatakan, jika dari saksi tetangga kos, sempat melihat penghuni kamar kos berinisal WB (46) warga Garut Jawa Barat yang tergopoh keluar kamar kos.
WB membawa serta istri dan dua anaknya untuk bergegas pergi dari kos yang dihuninya belum genap setengah tahun itu.
"Tidak ada tetangga yang tahu saat kejadian itu. Namun ada saksi yang melihat keluarga tersebut cepat-cepat keluar kos. Penghuni baru juga," kata dia dikutip dari Surya, Selasa (1/6/2021).
Warga Jalan Kupang Krajan IV, Surabaya ini menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh kakeknya.
Pasalnya, korban saat itu tak kunjung pulang ke rumah hingga membuat sang kakek cemas.
"Awalnya kakek korban mencari keberadaan korban setelah keluar rumah pukul 12.00 WIB. Baru ketemu jam 14.00 WIB.
Baca juga: Remaja Tak Berkutik Diancam Dua Pilihan Sulit, Disetubuhi atau Video Mandinya Disebar Pelaku
Baca juga: Beralasan Kelamaan Menduda, Pengakuan Guru Silat Abal-abal jadi Tertarik Cabuli Laki-laki
Baca juga: Derita Pak Ogah Si Unyil Sampai Frustasi Sakit Tak Kunjung Sembuh, Harapannya Diungkap Sang Istri
Pas ditemukan sudah dalam keadaan kritis. Tidak sadar. Handponenya juga hilang," kata Fugita.
Sementara itu, Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut.
Pihaknya masih menyelidiki dan mencari bukti terkait kasus tersebut.
"Kami akan segera memanggil saksi dari keluarga korban. Kita sudah koordinasi dengan keluarga korban. Kami selidiki dulu,"ujarnya.
Saat ini, korban tengah dalam perawatan intensif di rumah sakit.
