Profil dan Sederet Prestasi, Farah Puteri Nahlia Anggota DPR Tolak Rencana Prabowo Beli Alutsista
Farah Puteri Nahlia lahir di Semarang, 2 Januari 1996 dari pasangan HM Fadil Imran dan Ina Adiati.
Farah Puteri Nahlia menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kabupaten Garut dan Tasikmalaya) dan berhasil mengantongi 113.263 suara.
Sesuai latar belakang keilmuannya, Farah Puteri Nahlia duduk sebagai anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.
Tentang Kebijakan Menhan Prabowo
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menentang rencana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto berutang Rp 1.700 triliun untuk pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).
"Saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid 19. Upaya penanganan menjadi prioritas utama pemerintah agar ekonomi kita kembali pulih. Upaya menjaga ketahanan ekonomi masyarakat lebih urgen dan mendesak dilakukan tanpa mengurangi visi strategis penguatan pertahanan militer," ujar Farah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Minggu (6/6/2021).
Anggota DPR termuda periode 2019-2024 ini menilai, pembelian alat peralatan pertahanan keamanan (Alpahankam) atau Alutsista dengan anggaran sebesar itu tergesa-gesa dan belum terencana secara matang.
Sebab, dalam pertahanan nasional perlu membaca visi menjadi strategi lalu menjadi doktrin pertahanan untuk membuat roadmap yang sesuai dengan Nawacita.(TribunnewsWiki/Indah/Kontan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Baru 23 Tahun, Ini Profil Farah Puteri Nahlia, Anggota DPR Termuda Periode 2019-2024'