Pembelajaran Tatap Muka
PTM di Tangerang Menghitung Hari, Muncul Klaster RW hingga 1.000 Relawan Covid-19 Bakal Disebar
Peningkatan jumlah Covid-19 di Tangerang meningkat drastis belakangan ini, berasal dari klaster RT dan RW
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
"Saya perlu sampaikan bahwa selama arus balik mudik kemarin ada beberapa penambahan kasus Covid-19," sambung Brigjen Hendro.
Perkembangan terkini, lanjutnya, total ada 63 kasus positif Covid-19 di lingkungan yang persis di belakang Summarecon Mall Serpong itu.

Namun, tiga diantaranya dikirim ke RSUD Kabupaten Tangerang lantaran mengalami gejala sesak nafas.
"40 orang dirawat di Hotel Yasmin, tentunya kita mendoakan yang terinfeksi Covid-19 bisa segera sembuh. Kemudian 17 dirawat isolasi mandiri dan kami sudah menyerahan bantuan," terang Brigjen Hendro.
Padahal, berdasarkan data yang didapatkan dari https://covid19.tangerangkab.go.id/sebaran-data , total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kecamatan Kelapa Dua ada 116 kasus.
Membuat kecamatan tersebut menduduki peringkat pertama kasus Covid-19 terbanyak di Kabupaten Tangerang.
Sementara RW 06 Kelurahan Kelapa Dua menyumbangkan lebih dari setengah angka Covid-19.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, RW 06 tampak sunyi dan tidak ada aktivitas sama sekali di tengah cuaca yang sangat terik ini.
Semua akses masuk tampak ditutup dan hanya ada satu pintu yang dibuka untuk aktivitas warganya yang akan bekerja ke luar.
Pintu tersebut pun dijaga ketat petugas Satgas Covid-19. Tampak di semua gang RW juga dipasang CCTV untuk memantau pergerakan warganya.
Selama 90 menit di lokasi, tidak ada sama sekali pergerakan warga di sana, hanya ada petugas yang berkeliling untuk memastikan semua menjalankan isolasi mandiri.
Petugas PMI Kabupaten Tangerang pun secara berkala menyemprotkan carian disinfektan di RW 06 yang memang sangat padat penduduk.
Ditemui di lokasi, Ketua RW 06, Kelurahan Kelapa Dua, Sumardi menampik kalau penyebaran Covid-19 di lingkungannya karena kerja bakti.
Ia mengaku kalau tidak ada kegiatan yang melibatkan banyak warga sebelum ditemukan 63 orang positif Covid-19.
"Ya namanya virus kita tidak bisa lihat pergerakannya. Tidak ada aktivitas masif di lingkungan sini sebelumnya," ungkap Sumardi.