Pasutri Terpaksa Tidur Bersama Ayam Peliharaan, Terungkap 2 Hal yang Sulitkan Mereka Dapat Bantuan
Pasangan suami istri (pasutri) terpaksa tinggal bersama ayam peliharaannya di sebuah rumah reot yang tak layak huni.
Adapun lahan yang dijadikan mereka mendirikan rumah reot itu bukanlah miliknya.
Dia harus menumpang di atas lahan milik warga setempat untuk mendirikan rumah reot tersebut.
Sulaiman menuturkan yang paling menyedihkan bila tinggal di rumah reotnya ini adalah ketika terjadi hujan, terutama pada malam hari.
Daun nipah yang dijadikan atap tak mampu menahan air terlalu banyak.
Hal itu membuat dia dan istrinya tak bisa tidur karena air mengucur deras ke dalam rumah.
"Bukan lagi bocor, tapi benar-benar air jatuh ke kami," kata Sulaiman.
Selama ini, Sulaiman dan istrinya bekerja serabutan.
Diantaranya menawarkan jasa merawat kebun dan sawah milik orang lain.
Pendapatan mereka perhari kadang tak tentu, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu jika sedang beruntung.
"Alhamdulillah, kadang dapat Rp 40 ribu cukup untuk makan, kadang tidak sampai segitu dan tidak bisa makan," tutur Sulaiman.

Alasan Sulit Dapat Bantuan
Kondisi pasutri ini pun viral di media sosial, hingga mengundang perhatian dari sejumlah pihak yang memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai.
Namun tetap saja, Sulaiman dan Nuryati hidup dalam ketidaknyamanan di rumah mereka itu.
Aparat pemerintahan di wilayah tempat tinggal pasutri ini bukannya tak ada upaya untuk memberikan bantuan.
Camat Pemulutan, Muhammad Zen mengatakan, berdasarkan laporan perangkat Desa Teluk Kecapi, upaya penyaluran bantuan terhadap pasangan Sulaiman dan Nuryati telah dilakukan sejak 2019 lalu.