Korupsi Dugaan di Damkar Depok

Kepala Dinas Damkar Depok Penuhi Panggilan Kejari Berikan Klarifikasi Terkait Dugaan Korupsi

Tiba di Kejari Depok sekira pukul 09.30 WIB, Gandara nampak seorang diri tanpa ada seorang pun yang menemani

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Istimewa
Kepala Dinas Damkar Kota Depok, Gandara Budiana, saat tiba di Kejari Depok, Senin (21/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Gandara Budiana, kembali menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Depok terkait kasus dugaan praktik korupsi di instansi yang dipimpinnya, Senin (21/6/2021).

Tiba di Kejari Depok sekira pukul 09.30 WIB, Gandara nampak seorang diri tanpa ada seorang pun yang menemani.

Sekedar informasi, sudah tiga kali Gandara memberikan klarifikasinya pada Jaksa di Kejari Depok dalam sepekan belakangan ini.

Kali pertama, Gandara datang pada Selasa (15/6/2021). Saat itu, ia hanya diam seribu bahasa saat ditanya awak media yang telah lama menunggunya.

Dua hari berselang, Jaksa kembali memanggil Gandara untuk dimintai keterangan, dan ia pun memenuhi panggilan tersebut.

Kurang lebih selama tujuh jam, Gandara memberikan keterangannya di ruang pemeriksaan seksi Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejari Depok pada pemanggilan kedua.

Baca juga: Kepala Dinas Damkar Depok Diam Seribu Bahasa Saat Tiba di Kejari Depok

Kemudian hari ini, Gandara kembali menjalani pemeriksaan untuk yang kali ketiga terkait dugaan praktik rasuah.

Untuk informasi, dugaan korupsi di Dinas Damkar Kota Depok berawal dari sebuah unggahan foto yang menampakan seorang petugas pemadam kebakaran (Damkar) memegang dua poster berisi tulisan dugaan tindakan korupsi, tengah viral di sosial media.

Isi tulisan dalam poster yang pertama adalah “Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di Dinas Pemadam Kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 100 persen, banyak digelapkan”.

Sementara poster kedua, berisi “Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok”.

Belakangan diketahui, petugas Damkar yang viral tersebut bernama Sandi, dan foto tersebut diambil di Kantor Damkar Pos Wali Kota Depok, Pancoran Mas.

Kepada wartawan, Sandi menjelaskan bahwa dirinya hanya memperjuangkan haknya, sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Baca juga: Kejari Depok Periksa Tujuh Orang Soal Dugaan Kasus Korupsi, Satu di Antaranya Kadis Damkar Depok

“Kalau untuk motif saya hanya memperjuangkan hak dan memang apa adanya kenyataan fakta di lapangan untuk pengadaan barang Damkar itu hampir semua tidak sesuai spek yang kita terima, tapi kita dituntut bekerja 100 persen, tapi barang-barang yang kita terima itu tidak 100 persen,” katanya melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021) beberapa hari lalu.

“Kita tahulah anggota lapangan kita tahu kualitas, seperti harga selang dia bilang harganya jutaan rupiah, akan tetapi selang sekali pakai hanya beberapa tekanan saja sudah jebol,” timpalnya mengeluh.

Baca juga: PPDB DKI Jalur Afirmasi Prioritas Kedua Jenjang SMP/SMA/SMK Dibuka Hari Ini, Cek Persyaratannya

Tak hanya itu, Sandi juga berujar bahwa hak-hak upah yang diterimanya tidak pernah utuh, lantaran mendapat potongan.

“Hak-hak kita, pernah merasakan anggota disuruh tanda tangan Rp 1,8 juta, menerima uangnya setengahnya Rp 850 ribu. Waktu itu dana untuk nyemprot waktu zaman awal Covid-19 kemarin kita disuruh nyemprot segala macam,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved