Jubir Satgas Covid-19: Belum Ada Temuan Varian Baru Covid-19 di Depok

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Satgas Covid-19 Kota Depok menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada temuan varian baru Covid-19 yang terdeteksi di Kota Depok.

Soal pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang menyebut bahwa varian baru Covid-19 Kota Depok telah ditemukan di Depok dan Karawang, begini penjelasannya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Depok, Dadang Wihana, mengatakan, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian baru di Karawang memang benar berdomisili di Depok.

Namun demikian, yang bersangkutan sudah dua bulan lamanya tidak kembali ke Depok lantaran bekerja di Karawang.

"Adapun yang disampaikan kemarin dalam pemberitaan terdapat varian baru dalam hal ini harian delta, kami sudah melakukan tracing terkait dengan data tersebut dan ternyata memang yang bersangkutan saat ini berada di Kabupaten Karawang dan bekerja di Karawang," kata Dadang di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Selasa (22/6/2021).

"Dan sudah dua bulan yang bersangkutan tidak kembali ke Kota Depok karena bekerja," timpalnya menegaskan.

Terkini, Dadang menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang untuk melakukan pengawasan terhadap yang pengawasan.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Satgas Kabupaten Karawang untuk melakukan pengawasan terhadap kasus yang berasal dari ktp-nya Depok," jelasnya.

Dadang menuturkan, selain bekerja, yang bersangkutan juga memang mengontrak di Karawang hingga sudah lama tak pulang ke Kota Depok.

"Karena disana tinggal ngontrak di Karawang itu," pungkasnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Akui Kasus Kekerasan Anak Saat Pandemi Masih Tinggi, Rata-rata Menimpa Wanita

Baca juga: Kaca KRL Pecah Dilempar Batu, PT KCI: Pelemparan Oknum Tak Bertanggung Jawab

Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Pertebal dan Perkuat PPKM Mikro Mulai 22 Juni Hingga 5 Juli 2021

Varian baru Covid-19

Kota Depok dan Karawang sudah kemasukan Covid-19 varian baru seperti diutarakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan pihaknya mengakui mengikuti rapat Senin pagi bersama Ridwan Kamil.

Pada rapat tersebut, Dadang menuturkan bahwa varian baru Covid-19 belum ditemukan di Kota Depok.

Menurut Dadang, Gubernur Ridwan Kamil mewanti-wanti agar Depok dan Karawang hati-hati dengan varian baru, menyusul dua kota ini peningkatan kasusnya tinggi.

"Belum mengatakan varian baru sudah masuk di Depok,” ujar Dadang dalam pesan singkat saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (21/6/2021).

Saat ini Satgas Covid-19 Kota Depok masih menunggu hasil pemeriksaan sampel di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).

Satgas Covid-19 juga sedang meminta Rumah Sakit Universitas Indonesia atau RSUI untuk memeriksa sampel untuk varian baru.

Varian baru Covid-19 ini disebut dengan B.1.1.7 atau Alfa, kemudian B.1.352 atau Beta, dan varian Delta.

Diketahui, sejumlah daerah di Indonesia terdeteksi sudah kemasukan Covid-19 varian baru, salah satunya DKI Jakarta.

Kasus Baru di Depok Tembus Rekor

Sementara itu, penambahan kasus baru Covid-19 di Depok kembali memecahkan rekor.

Pada Minggu (20/6/2021), tercatat ada 653 kasus baru dalam kurun waktu satu hari.

“Penambahan kasus harian pada tanggal 20 Juni 2021 sebanyak 653 kasus,” ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam keterangan resminya, Senin (21/6/2021).

Angka tertinggi penambahan kasus baru di Depok selama pandemi Covid-19 terjadi pada Jumat (18/6/2021), dengan tambahan 511 kasus dalam satu har

Atas kondisi tersebut, Satgas Covid-19 Kota Depok pun bergerak cepat dengan memperketat PPKM.

Pengetatan PPKM di Kota Depok ini dimuat dalam surat keputusan Wali Kota Depok nomor 443/249/Kpts//Dinkes/Huk/2021.

Sementara itu melansir data dari ccc-19.depok.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga Senin siang ini berjumlah 55.284 orang, dengan jumlah pasien sembuh 49.573 orang.

Sementara kasus positif aktif, berjumlah 4.694 orang, dan jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus mematikan ini sebanyak 1.017 orang.

Sekadar informasi, kondisi lonjakan drastis Covid-19 ini berdampak pada penuhnya rumah sakit rujukan dan juga lokasi isolasi mandiri di Kota Depok.

Seperti di Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia yang kini beralih fungsi menjadi tempat isolasi.

Pasien yang masuk kategori dan hendak menggunakan fasilitas ini harus antre dan masuk dalam daftar waiting list.