Persija Jakarta
Mengintip Kemegahan Markas Persija Stadion JIS, Rumput Serupa Kandang Munchen, Ini Kehebatan Lainnya
JIS siap mencatatkan sejarah baru di Indonesia. Lapangan Stadion JIS akan menggunakan rumput alami tanpa pestisida berjenis varietas Zoysia Matrella.
Kawasan proyek JIS juga menjadi rumah untuk 1.300 pekerja proyek yang setiap harinya bekerja membangun stadion tersebut.
Nantinya, stadion sepak bola bertaraf internasional ini diperkirakan dapat menampung hingga 82.000 penonton.
Fasilitas-fasilitas
Setelah selesai dibangun, JIS juga direncanakan bisa menjadi sebuah venue baru di Jakarta untuk konser musik internasional.
Stadion ini nantinya akan memiliki atap seberat 3.500 ton dengan sistem buka tutup.
Atap JIS bukan hanya memiliki sistem buka tutup, tapi juga memiliki nilai fungsi lainnya.
Sesuai rencana awal, akan disediakan trek jogging atau trek lari yang nantinya akan berada di atap stadion itu.
"Jadi konsepnya sekarang, atap itu bukan penutup tapi atap itu adalah alas untuk berolahraga," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto, Kamis (14/3/2019).
Nantinya juga bakal ada fasilitas bungee jumping setinggi 60 meter di lokasi stadion itu.
Menariknya, lanjut Dwi, pengunjung nantinya dapat merasakan sensasi terjun dari atap stadion ke atas lapangan sepak bola.
Fasilitas atraksi lainnya yang bakal diadakan di kompleks stadion itu adalah rock climbing.
Konsep green building

JIS yang tengah dibangun juga mengusung konsep green building.
Pada 28 Desember 2020 lalu, dua lapangan latih telah selesai dibangun dan diresmikan sebagai bagian dari JIS.
Untuk memenuhi konsep green building, rumput hybrid pun digunakan di dua lapangan latih tersebut.

Masih menekankan konsep green building, Jakpro enggan menggunakan pestisida dalam perawatan rutin nantinya.
Perawatan rumput hybrid menggunakan metode alami dengan memanfaatkan burung kaki bayam.
Dalam proses perawatan, ada sekitar 5-10 ekor burung kaki bayam yang akan dipelihara di area JIS.
Setiap harinya, kawanan burung tersebut akan 'bekerja' selama 4 jam menghabiskan hama dari rumput hybrid sejak pagi hingga sore hari.
"Ini adalah syarat yang diminta, standard requirement untuk mendapatkan green building," ucap Dwi Wahyu Daryoto, Senin (28/12/2020).
(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino Silitonga/Wahyu Septiana) (Warta Kota/Rafsanzani Simanjorang)