Antisipasi Virus Corona di Tangsel
RS di Tangsel Penuh, Banyak Pasien Covid-19 Terpaksa Isolasi di Rumah hingga Nyawa Tak Tertolong
Banyak warga Tangsel terpapar Covid-19 sulit mendapat rumah sakit rujukan meski kondisinya sudah parah. Akibatnya mengalami perburukan dan meninggal
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan selalu menyajikan data keterisian tempat tidur isolasi ataupun ICU khusus Covid-19 masih tersedia.
Seperti hari ini, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, menyebut bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 baru 90 persen, masih tersisa 64 tempat tdiur.
TONTON JUGA
Sedangkan BOR ICU khusus Covid-19 sudah 98 persen terisi, sisa satu tempat tidur.
Namun di lapangan, kondisinya berbeda.
Banyak warga Tangsel terpapar Covid-19 yang kesulitan mendapat rumah sakit rujukan meskipun kondisinya sudah parah.

Akibatnya, tidak sedikit pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah itu mengalami perburukan dan meninggal dunia.
Kondisi memilukan itu diakui oleh MU (48), salah seorang sopir ambulans yang setiap hari bertugas mengangkut jenazah korban Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Jombang, Ciputat.
Baca juga: Penggila Sepak Bola, Gading Marten Mengaku Punya Sejarah Ini Saat Datangi Markas Persija Jakarta
Baca juga: Nunggak Pajak, Pengemudi Pajero yang Aniaya Sopir Truk Belajar dari TikTok Demi Bisa Kelabui Aparat
Baca juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-75, Polsek Tebet Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk 220 Warga
Menurut MU, saat ini, dirinya lebih sering menjemput jenazah korban Covid-19 dari rumah dibandingkan dari rumah sakit.
"Rumah sakit, kalau sekarang kebanyakan dari rumah juga. Lumayan banyak di rumah."
"Mungkin dia rujukan dulu ke puskesmas, karena terbatas, mungkin rumah sakit penuh," kata MU di TPU Jombang.
TONTON JUGA
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengakui, data 64 tempat tidur isolasi yang tersedia sebenarnya sudah terisi oleh warga yang lebih dulu mengantre.
Orang nomor satu di Tangsel itupun mengakui, akibat penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19, banyak warganya yang harus isolasi di rumah, mengalami perburukan hingga tidak tertolong.
"Iya jadi memang tempat tidur isolasi laporan harian kita 90%, artinya memang masih ada yang tersedia 64, tapi waiting listnya lebih dari 64 yang sudah menunggu beberapa hari kan mereka sudah daftar, 'okay nanti dikabarin'."
"Itulah yang akhirnya terjadi perburukan enggak sempat ketolong lagi, di rumah," kata Benyamin di rumah dinasnya, Jalan Sunburst CBD, Lengkong Gudang, Serpong, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Berikut Waktu yang Tepat Mengucapkan Fii Amanillah, Simak Juga Arti dari Barakallah Fii Umrik
Melihat kondisi darurat tersebut, Solusi dari Benyamin adalah dengan menambah kapasitas tempat tidur untuk Rumah Sakit Umum (RSU) Serpong Utara yang memang dikhususkan untuk melayani pasien Covid-19.
Saat ini, rumah sakit yang berlokasi di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara itu baru mampu menangani 25 pasien Covid-19.
Benyamin tengah mengupayakan percepatan persiapan 45 sampai 75 tempat tidur tambahan.
"Ya itu dia tadi, saya lagi, persoalan bed ini kan bukan hanya persoalan tempat tidurnya, tapi oksigennya, alat kesehatannya, bukan tabung oksigennya saja, saya akan menyegerakan 45, saya ingin maksimalkan jadi 100."
"Jadi 75 lagi, saya ingin ranjangnya sudah siap, tabung oksigennya sudah siap, dan tiang infus sudah siap. Di luar itu, tenaga kesehatannya kan harus siap juga," pungkas Benyamin.