Antisipasi Virus Corona di DKI
Permintaan Nasi Kotak untuk Warga Jakarta Timur yang Isolasi Mandiri Melonjak
Terjadi lonjakan permintaan nasi kotak seiring banyaknya warga yang isolasi mandiri di rumah
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Meningkatnya jumlah warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah karena terkonfirmasi Covid-19 dibarengi lonjakan permintaan makanan siap saji ke Sudin Sosial Jakarta Timur.
Kasi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Sudin Sosial Jakarta Timur, Abdul Salam mengatakan dalam satu pekan terakhir permintaan pasokan makanan siap saji melonjak.
"Satu pekan terakhir permintaan meningkat. Awalnya 125 nasi boks per hari, sekarang 320 nasi boks per harinya," kata Abdul saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (1/7/2021).
Permintaan nasi kotak dan minuman untuk warga menjalani isolasi mandiri di rumah tersebut dari Satgas Covid-19 Kelurahan yang memberlakukan mikro lockdown pada tingkat RT mereka.
Baca juga: Guru: Siswa SMAN 20 Jakarta Tidak Ada yang Takut Divaksin Covid-19
Pasalnya selama menjalani isolasi mandiri warga yang terkonfirmasi Covid-19 tidak diperkenankan meninggalkan rumah sehingga butuh pasokan logistik hingga dinyatakan sembuh.
"Sesuai Insekda (Instruksi Sekretaris Daerah) DKI Jakarta nomor 37 tahun 2021 bantuan nasi boks untuk warga yang isolasi mandiri di diberikan ke wilayah yang RT-menerapkan mikro lockdown," ujarnya.
Baca juga: Cegah Virus, Pesapon Pamulang Ini Mantap Ikut Vaksinasi Covid-19 dan Ajak Teman Kerja
Abdul menuturkan bantuan nasi boks untuk warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah karena terkonfirmasi Covid-19 dipasok dari dapur umum Sudin Sosial Jakarta Timur.
Baca juga: Varian Delta Makin Menyebar, Ini 5 Cara Jaga Anak Terhindar dari Infeksi Covid-19
Dari dapur umum nasi boks dikirim ke kantor Kelurahan sesuai wilayah RT yang permukiman warganya menerapkan mikro lockdown atau pengendalian ketat berskala lokal (PKBL).
"Jadi meningkat atau menurunnya permintaan nasi boks itu tergantung pada jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 dan permukiman di RT-nya menerapkan mikro lockdown," tuturnya.