Kemarau Basah Picu Lonjakan ISPA dan Pneumonia di Jakarta, Dinkes: Kasus Terus Naik Sejak Agustus 

Fenomena ‘kemarau basah’ yang kini melanda Jakarta memicu ledakan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga pneumonia.

TribunJakarta.com/Ferdinand Waskita
Ilustrasi hujan - Fenomena ‘kemarau basah’ yang kini melanda Jakarta memicu ledakan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga pneumonia. 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fenomena ‘kemarau basah’ yang kini melanda Jakarta memicu ledakan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga pneumonia.

Salah satu faktor pemicunya ialah kelembapan udara tinggi disertai hujan sporadis yang terjadi di musim kemarau.

“Terjadi peningkatan tren kasus ISPA berdasarkan laporan puskesmas mulai dari awal Agustus 2025,” ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ovi Norfiana saat dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).

Ovi menjelaskan, pola tren kasus pneumonia dan ISPA ini sejatinya sama seperti di 2024 lalu, namun jumlahnya lebih banyak.

Meski demikian, Ovi tak membeberkan lebih detail jumlah angka peningkatan kasus pneumonia dan ISPA yang terjadi di Jakarta.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk waspada dan menerapkan pola hidup sehat guna mencegah terinfeksi penyakit pernapasan itu.

“Penyakit bisa dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, memakai masker saat beraktivitas di ruangan padat maupun di luar ruangan dengan banyak orang berkerumun, serta menerapkan etika batuk dan bersih,” ujarnya

Menurutnya, hal ini sangat penting lantaran saat ini lonjakan kasus belum menunjukkan tanda-tanda puncak kasus.

Sehingga jumlah kasus pneumonia dan ISPA di Jakarta masih berpotensi terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

Ovi menyebut, kondisi kemarau basah yang terjadi saat ini turut berdampak pada penurunan daya tahan tubuh manusia.

“Musim kemarau basah yang tahun ini terjadi berdampak pada tingkat kekebalan individu dan peningkatan jumlah agen biologi sesuai musim sebagai penyebab infeksi saluran napas di lingkungan,” tuturnya.

Selain menerapkan pola hidup sehat, masyarakat juga diimbau untuk menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, beristirahat cukup, rutin berolahraga, dan mengelola stres.

“Segera akses layanan kesehatan jima ada gejala batuk pilek, membatasi aktivitas saat sakit, menghindari asap rokok, serta meningkatkan imunitas dengan makanan bergizi, beristirahat cukup, rutin berolahraga, dan mengelola stres,” kata Ovi.

Ciri-ciri Pneumonia

Pneumonia menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai di tengah meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta. 

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru dan dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved