Jakarta Darurat ISPA, Menteri LH Desak Percepatan Kendaraan Listrik Gantikan Truk Konvensional

Kualitas udara Jakarta yang terus memburuk. Menteri Lingkungan Hidup menyoroti peran besar kendaraan angkutan barang dalam menyumbang polusi udara.

|
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
UJI EMISI - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memantau uji emisi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/7/2025). Hanif menyoroti peran besar kendaraan angkutan barang dalam menyumbang polusi udara di ibu kota. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Kualitas udara Jakarta yang terus memburuk menjadi perhatian serius pemerintah pusat.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyoroti peran besar kendaraan angkutan barang dalam menyumbang polusi udara di ibu kota.

"Kualitas udara kita bukan semakin membaik tapi jumlah indeks kualitas udara yang memburuk semakin banyak. Hari ini melakukan uji emisi terhadap kendaraan kategori N dan O," kata Hanif di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/7/2025).

Hari ini, Menteri Lingkungan Hidup memantau langsung uji emisi yang menyasar kendaraan angkutan besar yang biasa mengaspal di sekitar pelabuhan.

Kendaraan kategori N (angkutan barang roda empat atau lebih) dan kategori O (penarik gandengan atau tempel) disebutnya sebagai penyumbang dominan pencemaran udara.

Jumlahnya tidak main-main, hampir 33 ribu unit beroperasi di Jakarta dan sekitarnya.

Menurut Hanif, kendaraan-kendaraan tersebut menyumbang lebih dari separuh total emisi kendaraan di kawasan urban Jakarta. Uji emisi sudah dilakukan, tetapi hasilnya belum signifikan mengubah kondisi udara.

Ia pun mendorong Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta agar mengambil langkah lebih progresif. Salah satunya dengan mempercepat transformasi kendaraan konvensional menjadi berbasis listrik atau energi bersih lainnya seperti gas.

"Sebenarnya kita sangat berharap ada langkah-langkah yang lebih berani lagi dari pemerintah Daerah Khusus Jakarta, untuk mentransformasi alat angkut massanya menjadi alat angkut yang berbasis ramah lingkungan diantaranya listrik dan gas," tegas Hanif.

Kondisi udara yang memburuk ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi sudah berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.

Data yang diterima Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan, lebih dari 6 juta warga Jakarta terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Nanti akan dicek di Dinas Kesehatan. Dari kondisi ini, nanti ahli kesehatan yang akan komentar berpotensi memperburuk penyakit bawaan kita, komorbid," ujar Hanif.

Ia menjelaskan bahwa kandungan partikel polutan berukuran kecil, terutama PM2.5, sangat membahayakan. Meski menggunakan masker, partikel ini tetap bisa masuk ke saluran pernapasan dan memicu gangguan kesehatan serius.

Hanif menegaskan, perbaikan kualitas udara tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak.

Ia berjanji akan segera memanggil jajaran direktur dan dirjen dari berbagai kementerian dan lembaga untuk bertanggung jawab atas krisis polusi ini.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved