Antisipasi Virus Corona di Tangerang

Pemerintah Kabupaten Tangerang Kekurangan Peti Mati Untuk Kuburkan Pasien Covid-19

Pemerintah Kabupaten Tangerang mengaku kekurangan peti mati untuk korban Covid-19.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Tampak sejumlah pekerja sedang membuat peti mati untuk pasien Covid-19 di sebuah pabrik furniture di Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Kamis (1/7/2021). Dalam sehari, pabrik ini bisa mengerjakan orderan hingga 500 peti mati. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang mengaku kekurangan peti mati untuk korban Covid-19.

Padahal, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan kalau pihaknya rata-rata menguburkan 20 jenazah Covid-19.

"Iya kita kekurangan peti jenazah karena semua pemerintah daerah butuh peti jenazah bersamaan," ujar Zaki saat dihubungi, Minggu (11/7/2021).

Bukan hanya peti mati, Pemkab Tangerang juga mengaku kekurangan petugas yang menguburkan korban Covid-19.

Dampaknya, korban pun harus mengantre untuk dimakamkan di TPU Buni Ayu.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19, PMI Kabupaten Tangerang Mulai Krisis Peti Mati

"Kita juga kekurangan mobil jenazah khusus mengantarkan pasien Covid-19 juga," sambung Zaki.

Sementara, Pengawas Pemakaman dari Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Tangerang Ajat Sudrajat, mengatakan, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 masih tinggi.

Ia menjelaskan, sebelumnya pada bulan Juni 2021 pihaknya hanya memakamkan lima sampai tujuh jenazah Covid-19.

"Nah sekarang di bulan Juli 2021, pernah sampai 36 jenazah sehari," ujar Ajat.

Sampai saat ini, ia mencatat sudah ada sekira 200 jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Buni Ayu, Kabupaten Tangerang.

"Kalau bulan Juni 2021 ada 273 orang," pungkas Ajat.

Sementara, paling sedikit tujuh hingga delapan jenazah perhari harus diangkut Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang dari masyarakat yang awalnya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Baca juga: 5 Hari Terakhir, 205 Warga Tangsel Meninggal karena Covid-19: Peti Mati Krisis, Lahan Makam Menipis

"Paling sedikit delapan orang perhari kita mengangkut jenazah pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah," ungkap kepala Markas PMI Kabupaten Tangerang Suranto saat dijumpai di Markas PMI, Kamis (8/7/2021).

Pasalnya, PMI Kabupaten Tangerang masih terkendala soal personel relawan.

Suranto mengatakan, dalam satu pekan kemarin ada kendala di peti jenazah Covid-19 karena kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang sangat meroket.

"Sekarang PMI Kabupaten Tangerang sudah menyediakan 50 peti jenazah untuk diperbantukan di pemakaman Covid-19 di Buniayu, hari ini Rabu (7/7/2021) datang 10 peti untuk diprioritaskan korban meninggal," bebernya.

Dalam suatu keberangkatan menjemput jenazah, jumlah relawan PMI yang ideal berjumlah enam orang.

Baca juga: Melihat Pembuatan Peti Mati Pasien Covid-19 di Tangerang, Dalam Sehari Pesanan Sampai 500 Buah

Namun, kata Suranto, saat ini hanya ada empat orang termasuk sopir mobil jenazah.

Itu pun sudah terbagi tiga kelompok lantaran, zona wilayah yang cukup luas di Kabupaten Tangerang.

"Kita kedepankan kemanusiaan, walaupun kondisi lelah dari pagi hingga malam hari pelayanan terus silih berganti," pungkas Suranto.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved