Antisipasi Virus Corona di DKI

Jalur Tikus Depok-Jakarta Dijebol Pengendara Motor, Pihak Kepolisian Langsung Evaluasi Penjagaan

Sempat dijebol, penjagaan di jalur tikus Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon dengan Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok sedang dievaluasi

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Bima Putra
Tampak pengendara motor melintasi ruang sempit di samping U-Ditch atau beton saluran air di Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (9/7/2021). Kemarin, beton ini dipasang Satgas Covid-19 Jakarta Timur untuk menghalau pengendara yang menjadikan jalan permukiman warga ini sebagai jalur tikus untuk lolos ke Jakarta. Lantaran tidak ada petugas jaga, beton itu dibongkar pengendara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Sempat dijebol pekerja, penjagaan di jalur tikus Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok sedang dievaluasi.

Hal ini diungkapkan Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan.

TONTON JUGA

Ia menuturkan telah dimintai keterangan terkait jalur tikus yang sempat dijebol pekerja.

"Hari ini bapak Kapolda dengan seluruh pejabat utama, termasuk dirlantas, akan melakukan evaluasi hal tersebut, karena kemarin kami juga dimintakan informasi dan masukan," katanya di pos penyekatan Lampiri, Senin (12/7/2021).

Nantinya dalam waktu satu sampai dua hari ke depan akan ada evaluasi yang memungkinkan adanya revisi penyekatan hingga penambahan sekat.

Tampak pengendara motor melintasi ruang sempit di samping U-Ditch atau beton saluran air di Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (9/7/2021). Kemarin, beton ini dipasang Satgas Covid-19 Jakarta Timur untuk menghalau pengendara yang menjadikan jalan permukiman warga ini sebagai jalur tikus untuk lolos ke Jakarta. Lantaran tidak ada petugas jaga, beton itu dibongkar pengendara.
Tampak pengendara motor melintasi ruang sempit di samping U-Ditch atau beton saluran air di Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (9/7/2021). Kemarin, beton ini dipasang Satgas Covid-19 Jakarta Timur untuk menghalau pengendara yang menjadikan jalan permukiman warga ini sebagai jalur tikus untuk lolos ke Jakarta. Lantaran tidak ada petugas jaga, beton itu dibongkar pengendara. (TribunJakarta.com/Bima Putra)

"Ya mudah-mudahan kita tunggu karena informasi terkait jalur tikus, sudah kita sampaikan kepada bapak Kapolda," tandasnya.

Untuk diketahui, pada Kamis (8/7/2021) ratusan pengendara bermotor mejebol penutupan jalan di Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Baca juga: Perjuangan Bupati Bekasi Melawan Covid-19: Tidak Kebagian Ruangan RS Hingga Alami Badai Sitokin

Baca juga: Pemprov DKI Larang Warga Potong Hewan Kurban di Zona Merah Covid-19

Baca juga: Daftar Pemenang Penghargaan Euro: Italia Juara, Bawa Pulang Rp172 Miliar, Ronaldo Rebut Sepatu Emas

Satgas Covid-19 Jakarta Timur gagal membatasi mobilitas warga pekerja non sektor esensial dan non kritikal yang meloloskan diri dari pos penyekatan PPKM Darurat dengan melintasi jalur tikus.

Ketiadaan petugas gabungan yang berjaga membuat pengendara leluasa menggeser beton saluran air yang dipasang Satgas Covid-19 Jakarta Timur guna menghalau pengendara melintas di permukiman.

Imbasnya, warga Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur telah mengeluhkan hal ini.

TONTON JUGA

Warga mengeluhkan pekerja yang menjadikan permukiman mereka sebagai jalur tikus guna meloloskan diri dari pos penyekatan PPKM Darurat.

Tidak hanya karena banyaknya kendaraan roda dua dan empat yang melintas dari arah Kota Depok ke Jakarta maupun sebaliknya menimbulkan kemacetan panjang pada pagi dan sore hari.

Harus Dijaga Petugas Gabungan

Satgas Covid-19 RW 09 Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, mendesak penempatan aparat.

Pasanya, jalan lingkungan permukiman mereka dijadikan jalur tikus bagi pekerja.

Para pekerja ini menghindari melintas di pos penyekatan PPKM Darurat di Jalan Raya Bogor depan PT Panasonic perbatasan Jakarta dengan Depok yang beroperasi sejak 3 Juli 2021.

TONTON JUGA

Ketua RW 09 Kelurahan Pekayon Ahmad Suci Sulandjari mengatakan, adanya aparat dapat mencegah pengendara kembali membobol beton saluran air sebagai penutup jalan.

Hal ini mengaca kejadian pada Kamis (8/7/2021), di mana karena tak ada aparat, ratusan pengendara bermotor membobol penutupan Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Baca juga: Cek Di Sini, Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Keliling Hari Ini di DKI Jakarta, Jumat 9 Juli 2021

Dengan dibobolnya beton saluran air, ratusan pengendara ini lolos dan bisa melintas di jalur permukiman warga.

"Kalau memang mau serius, ya harusnya ditempatkan petugas gabungan berjaga," ucap Ahmad di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (9/7/2021).

Tampak pengendara motor melintasi ruang sempit di samping U-Ditch atau beton saluran air di Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (9/7/2021). Kemarin, beton ini dipasang Satgas Covid-19 Jakarta Timur untuk menghalau pengendara yang menjadikan jalan permukiman warga ini sebagai jalur tikus untuk lolos ke Jakarta. Lantaran tidak ada petugas jaga, beton itu dibongkar pengendara.
Tampak pengendara motor melintasi ruang sempit di samping U-Ditch atau beton saluran air di Jalan Telaga IV perbatasan Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo dengan Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (9/7/2021). Kemarin, beton ini dipasang Satgas Covid-19 Jakarta Timur untuk menghalau pengendara yang menjadikan jalan permukiman warga ini sebagai jalur tikus untuk lolos ke Jakarta. Lantaran tidak ada petugas jaga, beton itu dibongkar pengendara. (TribunJakarta.com/Bima Putra)

"Jangan hanya di Jalan Raya Bogor lokasi pos penyekatan PPKM Darurat saja dijaga," ia menambahkan.  

Menurut Ahmad, anggota Satgas Covid-19 tingkat RT/RW dari Kelurahan Pekayon dan Tugu yang saat itu berjaga kalah jumlah.

Sehingga pasrah ketika pengendara dari pekerja non sektor esensial dan non kritikal membongkar beton saluran air untuk melintas.

TONTON JUGA

Sejak adanya pos penyekatan PPKM Darurat di Jalan Raya Bogor, warga sudah mengeluh permukiman mereka macet karena dijadikan jalur tikus.

"Kalau ada aparat yang berjaga kan pengendara berpikir dua kali untuk melintas," ucap dia.

"Apalagi sampai menjebol penutupan dengan cara menggeser beton seperti kemarin. Kalau hanya warga tidak bisa mencegah," Ahmad menegaskan.

Dikatakan Ahmad, warga hanya dapat pasrah melihat pengendara menggeser beton guna menghindari konflik.

Baca juga: Daftar Pemenang Penghargaan Euro: Italia Juara, Bawa Pulang Rp172 Miliar, Ronaldo Rebut Sepatu Emas

Emosi pengendara yang terjebak macet hingga tiga kilometer membuat mereka lebih beringas dibanding warga.

Meski warga sudah berulang kali mengimbay para pengendara tidak memaksakan kehendaknya.

"Untuk sementara sekarang motor masih bisa lewat, hanya mobil saja enggak bisa lewat karena masih ada beton untuk menutup jalan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved