Cerita Kriminal

Marahnya Wagub Ariza Tahu Polisi Senior Dianiaya Geng Motor: Kurang Ajar dan Tak Baik Sekali!

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria marah mendengar Aiptu Suwardi, korban pengeroyokan geng motor di TB Simatupang, Jakarta Selatan dikeroyok

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Tangkapan layar Instagram @arizapatria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berbincang dengan Aiptu Suwardi melalui video call. Polisi senior Polsek Cilandak ini korban pengeroyokan saat hendak membubarkan geng motor 420 Garage di TB Simatupang, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berbincang dengan Aiptu Suwardi, korban pengeroyokan geng motor di TB Simatupang, Jakarta Selatan pada Kamis (8/7/2021) Subuh.

Anggota Polsek Cilandak ini berbincang dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melalui video call.

Sekedar informasi, Aiptu Suwardi dikeroyok anggota geng motor 420 Garage di Jalan TB Simatupang, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

Mulanya, Aiptu Suwardi mencoba membubarkan balap liar di Antasari, Jakarta Selatan. Tak lama ia membantu temannya di TB Simatupang.

Sampai di TB Simatupang hendak memasuki waktu Subuh.

Baca juga: Pengumuman Buat Aldi Alias Penyok, Pelaku Pengeroyok Polisi di Cilandak Lebih Baik Serahkan Diri

"Hati saya tuh sebenarnya mau salat Subuh tapi enggak tahunya dari belakang Rumah Sakit Fatmawati ada ratusan motor anak-anak banyak sekali," cerita Aiptu Suwardi.

Aiptu Suwardi pun urung salat Subuh dan memilih menyalakan rotator dengan tujuan anak-anak geng motor itu membubarkan diri.

"Ternyata salah perkiraan saya. Malah kejadian pertama saya dimaki-maki, terus dipukul, didorong, disuruh masuk mobil. Ini bukan urusan polsii, ini urusan saya," beber dia.

Setelah itu, Aiptu Suwardi masuk mobil dan sekitar 100 meter ada personel KSK (Kelompok Sadar Kamtibmas) Cilandak datang menemaninya.

Ia pun meminta anggota KSK Cilandak itu untuk mengamankan kendaraan.

Begitu turun dari mobil, Aiptu Suwardi malah dipukul oleh anggota geng motor.

"Saya dipukul sama perempuan yang dua itu, sama laki-laki yang baju putih dan celana putih yang pakai jaket. Sama anak yang kaus hitam," katanya lagi.

Saat dikeroyok geng motor, Aiptu Suwardi memutuskan mengacungkan pistol peringatan ke udaran lantaran dirinya merasa terancam.

Baca juga: Seorang Polisi Diserang Remaja Tanggung Diduga Geng Motor di Cilandak, Terdengar Suara Tembakan

Ia mengatakan salah satu pelaku geng motor mengucapkan kata-kata bernada ancaman. 

"Malah ada teriakan (dari salah satu pelaku), 'polisinya cuma satu, matiin aja!' Begitu saya dengar teriakan, saya copot senjata. Saya berikan tembakan peringatan," katanya lagi.

Tiga anggota geng motor 420 Garage yang ditetapkan sebagai tersangka seusai mengeroyok polisi di Jalan TB Simatupang, Cilandak, saat dihadirkan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (9/7/2021).
Tiga anggota geng motor 420 Garage yang ditetapkan sebagai tersangka seusai mengeroyok polisi di Jalan TB Simatupang, Cilandak, saat dihadirkan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (9/7/2021). (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved