Sisi Lain Metropolitan
Kisah Bayi Penderita Mikrosefalus & Epilepsi di Penjaringan: Pakai Selang di Hidung untuk Minum Susu
Ima menceritakan kisah perjuangan untuk menghidupi Kenzi. Kenzi dibantu dengan alat ketika bernafas. Selang urine kateter pun terpasang di tubuh Kenzi
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Bayi berusia 1,5 tahun umumnya sudah mencoba belajar untuk berdiri, berpindah posisi sampai melambaikan tangan. Meski kerap menangis, terkadang diselingi tawa riang.
Namun, bagi Kenzi, takdir berkata lain.

Bayi laki-laki itu menderita penyakit mikrosefalus dan epilepsi setelah dilahirkan ke dunia.
Ia lebih banyak terbaring lemah di atas kasur kontrakan berukuran sempit.
Keceriaan seakan luput sementara pada wajah mungilnya.
Mulyadi (39) dan Ima (37) merupakan orangtua dari bayi bernama lengkap Muhammad Dwi Pradipta Mario Kenzi itu.
Mereka hidup dalam sebuah kontrakan mungil 2 x 3 meter yang berdekatan dengan menara listrik bertenaga tinggi di permukiman padat penduduk di Jalan Bandengan Utara, Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca juga: Gadis Tulang Punggung Keluarga Dibakar Kekasih hingga Hangus, Potongan Kain Batik Jadi Petunjuk
Baca juga: Dapat Ancaman, Adam Deni Laporkan Jerinx SID ke Polisi: Polda Metro Jaya Masih Teliti Laporan
Baca juga: Media Asing Soroti Warga Jakarta yang Kesulitan Dapatkan Oksigen Saat Kasus Covid-19 Meningkat
Mulyadi dan Ima memiliki dua orang anak. Anak laki-laki pertama berusia 12 tahun tinggal di kampung Ima, di Cirebon, Jawa Barat.
Sedangkan, sepasang suami istri itu hidup di Jakarta bersama Kenzi, anak bungsunya itu.
Kemiskinan masih membelit hidup mereka. Apalagi, kebutuhan susu khusus untuk proses penyembuhan penyakit Kenzi sangat memberatkan mereka.
Ini Kisah Kenzi
Saat ditemui TribunJakarta.com di kontrakannya, Ima menceritakan kisah perjuangan untuk menghidupi anak bungsunya itu.

Pada tanggal 11 Maret 2020, Kenzi lahir di Rumah Sakit Atma Jaya, Penjaringan, Jakarta Utara.
Begitu lahir, ia langsung dibawa ke ruang ICU oleh tim dokter.