Viral di Media Sosial

Mensos Risma Ngomel Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Trending di Twitter hingga Dikritik Fadli Zon

Pernyataan Risma yang mengancam ASN tak becus dipindahkan ke Papua memancing komentar sejumlah tokoh, termasuk Fadli Zon.

Editor: Wahyu Septiana
Tribunnews
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma - Pernyataan Risma yang mengancam ASN tak becus dipindahkan ke Papua memancing komentar sejumlah tokoh, termasuk Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma kembali menuai perhatian usai pernyataannya yang akan memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Papua.

Pernyataan yang dikeluarkan Risma mendapatkan perhatian banyak pihak dan Trending di Twitter.

Pernyataan Risma yang mengancam ASN tak becus dipindahkan ke Papua memancing komentar sejumlah tokoh.

Di antara mereka yang berkomentar adalah Fadli Zon, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Risma terpantau marah-marah saat meninjau dapur umum Gedung Wyata Guna di Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (12/7/2021). 

Baca juga: Potret Pilu Relawan Pemulasaran Jenazah yang Kelelahan di Rumah Duka Pasien Covid-19 di Depok

Risma menilai alat-alat di dapur tersebut kurang. Di sana hanya adanya empat kompor, dan peralatan lain minim.

Padahal dapur umum disiapkan untuk menyuplai makanan petugas seperti anggota TNI dan Polri, warga isoman, hingga petugas makam.

Sementara kebutuhan makanan untuk petugas hingga warga isoman, sedikitnya butuh 2000 bungkus makanan.

Menteri Sosial Tri Rismaharini di tempat pembuangan sampah (TPS) RT 02 RW 08 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini  (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Risma pun meminta agar jajarannya para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas untuk cepat dan tanggap dalam melayani suplai makanan, dikutip dari TribunJabar.id.

Terlihat Risma pun berupaya untuk mencari kompor tambahan bersama dengan stafnya.

"Ini siapa yang mau mencari kompor? Kalau enggak ada biar saya yang carinya," jawab Risma pada petugas.

Tak lama, Risma bersama stafnya meninggalkan dapur umum.

Belakangan dia pergi ke Jalan Bima mencari kompor.

Baca juga: Banjir Pujian, Viral Cara Kasatpol PP Kota Bogor Imbau Pedagang Kecil Patuhi Aturan PPKM: Sabar Ya!

Risma pun mengatakan pada ASN yang bertugas tersebut untuk bekerja secara profesional.

Bahkan apabila tidak profesional, Risma mengatakan akan memindahkan ASN anak buahnya ke Papua.

Menteri Risma marah-marah fgfdgfdg
Menteri Risma marah-marah saat melakukan peninjauan di Dapur Umum Wyata Guna, Bandung. (Tribun Jabar/ Muhammad Nandri Prilatamaa)

"Kalau saya melihat masih ada yang duduk-duduk manis di dalam kantor, saya pindahkan kalian semua ke Papua."

"Saya enggak bisa pecat kalau enggak ada salah. Tapi, saya bisa pindahkan. Jadi, tolong peka sedikit dengan keadaan," ujarnya.

Penjelasan Kemensos

Maksud Risma marah lebih untuk melecut semangat pegawai agar peka dan lebih fokus melayani masyarakat di masa kedaruratan seperti saat ini.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Raden Harry Hikmat, Selasa (13/7/2021), menjelaskan aksi Rimsa sebagai upaya meningkatkan empati pegawai terhadap kondisi terkini masyarakat.

Tujuannya agar pegawai mampu bekerja dengan hati, harus keluar dari zona nyaman terlebih dahulu. 

“Itulah yang dimaksudkan dengan pernyataan akan dipindahkan ke Papua, tempat yang paling jauh (dari Bandung) tapi masih di Indonesia. Seluruh pegawai harus mampu keluar dari zona nyaman, meninggalkan keluarga dan kenyamanan rutinitas yang dialami sehari-hari, untuk berperan mengatasi masalah sosial dari Aceh sampai Papua,” kata Harry Hikmat. 

Arahan Risma dalam kunjungan kerjanya kemarin, harus dimaknai sebagai cambuk untuk seluruh jajaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.

Baca juga: BST Mei-Juni Rp 600 Ribu Segera Disalurkan Antisipasi Dampak PPKM Darurat, Ini Pesan Mensos Risma

Apalagi dalam kunjungan tersebut sempat Balai menyuguhkan hiburan dan hiasan yang tidak perlu dalam kondisi kedaruratan.

“Kami harus belajar dari relawan Tagana (Taruna Siaga Bencana) bagaimana cara mengoperasikan dapur umum,” ujar Harry Hikmat.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi permukiman pemulung di tempat pembuangan sampah (TPS) RT 02 RW 08 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi permukiman pemulung di tempat pembuangan sampah (TPS) RT 02 RW 08 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Dapur umum di Balai Wyata Guna Bandung ini diterapkan di beberapa balai sosial lain yang juga membuka dapur umum.

Saat ini dapur umum dalam rangka meningkatkan ketahanan sosial masyarakat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa – Bali beroperasi di Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Surabaya, dan Denpasar.

Dapur umum ini mendistribusikan tambahan protein dan vitamin D bagi tenaga kesehatan, tenaga operasional pendukung PPKM Darurat serta masyarakat umum yang melakukan isolasi mandiri. 

Kehadiran Kementerian Sosial dalam situasi tanggap darurat juga diwujudkan dalam pemberdayaan sosial dan penanganan pascabencana sebagaimana dilakukan di beberapa wilayah di Papua.

“Pasca banjir bandang awal tahun 2021 misalnya, hingga saat ini kami terus mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat melalui penyediaan perahu long-boat, fasilitasi koperasi untuk membuka kios sembako, dan beragam kegiatan pengolahan hasil pertanian. Kami berharap jajaran kami dapat terjun langsung ke daerah-daerah di Papua pasca-PPKM Darurat ini,” kata Harry.

Trending di Twitter

Rupanya pernyataan Risma terkait akan membuang ASN ke Papua menjadi sorotan banyak pihak, termasuk para warganet.

Hingga beberapa tagar trending di Twitter yang mengarah pada Risma.

Baca juga: Cara Mencairkan Bansos Kemensos dan Cek Penerima Bansos Tunai di cekbansos.kemensos.go.id

Tagar-tagar tersebut yakni, Rasis yang berada di urutan pertama dengan hampir 7.000 cuitan, juga tagar Bu Risma dengan lebih dari 7.000 cuitan.

Sebagian cuitan mengatakan apa yang dikatakan Mensos Risma dianggap sensitif bagi masyarakat Indonesia Timur.

Menteri Sosial Tri Rismaharini trending di twitter seusai dirinya marah-marah saat melakukan peninjauan dapur umum di Wyata Guna, Bandung. (TRIBUN/DANY PERMANA // Tangkap layar Twitter)
Menteri Sosial Tri Rismaharini trending di twitter seusai dirinya marah-marah saat melakukan peninjauan dapur umum di Wyata Guna, Bandung. (TRIBUN/DANY PERMANA // Tangkap layar Twitter)

Namun sebagian bersikap sebaliknya, dan mendorong agar warganet tak menganggap apa yang dikatakan Risma sebagai hal yang rasis.

Fadli Zon Berkomentar

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon memberikan komentarnya terkait pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Risma tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa pernyataan tersebut sensitif.

Menurutnya dari pernyataan Risma, seolah Papua menjadi tempat hukuman bagi ASN yang tidak profesional.

Politikus Partai Gerindra tersebut juga meminta agar sang menteri mencabut pernyataannya.

"Pernyataan Menteri Sosial ini menyiratkan seolah Papua jd tempat hukuman ASN yg tak becus."

"Sebaiknya cabut saja pernyataan sensitif seperti ini," tulis Fadli Zon di twitter pribadinya.

Fadli Zon beri komentar soal pernyataan Menteri Risma soal akan pindahkan ASN
Fadli Zon beri komentar soal pernyataan Menteri Risma soal akan pindahkan ASN ke Papua apabila tak profesional. (Tangkap layat twitter @fadlizon)

Dikecam Tokoh Papua

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Muhammad Rifai Firdaus juga ikut menanggapi pernyataan Risma.

Ia tak sependapat dengan Risma yang bakal memindahkan ASN tak becus ke Papua.

Rifai, yang juga tokoh Papua ini mempertanyakan mengapa Risma sampai mengeluarkan pernyataan tersebut.

"Jangan sampai kalimat ini terucap dari elite-elite lainnya."

"Mengapa harus Papua dijadikan lokasi pemindahan para ASN yang berkinerja buruk?" tanya Rifai di Twitter pribadinya, Selasa (13/7/2021).

Rifai memahami letak Papua berada jauh dari Jakarta.

Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus
Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus (Kompas TV)

Meski demikian, ia menyebut bukan berarti Papua harus dipandang negatif.

Apalagi, digunakan untuk menakut-nakuti ASN yang berkinerja buruk

"Letak geografis Papua mungkin memang jauh dari ibukota negara, tapi bukan berarti Papua jauh dari adab dan kecerdasan."

"Banyak mutiara lahir dari Papua untuk bangsa ini. Mungkin ibu lupa," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tokoh Papua Rifai Darus Kecam Pernyataan Risma yang Ancam Pindahkan ASN Tak Becus ke Papua

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved