Pakar UGM Bagikan Cara Menghindari Stres dan Cemas saat Isolasi Mandiri

TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut 10 cara menghindari stres dan cemas saat menjalani isolasi mandiri selama dua minggu atau lebih.

Sederet cara ini dibagikan pakar UGM agar kamu menjadi lebih tenang dan semangat untuk melawan Covid-19.

Melakukan isolasi merupakan cara terbaik agar virus corona tak menular.

Meski demikian, selama melakukan isolasi ini seringkali orang merasa stres dan berbagai tekanan menghantui.

Kondisi seperti ini bisa berpengaruh pada daya tahan tubuh yang berperan penting untuk kesembuhan.

Untuk itu, Pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr dr Ronny Tri Wirasto, SpKj menjelaskan beberapa tips agar kondisi mental tetap sehat selama isolasi mandiri.

Ronny menilai, isolasi mandiri dapat menimbulkan gap baik secara fisik, emosi, maupun finansial.

Gap tersebut berpotensi memunculkan sejumlah persoalan, seperti ketakutan menghadapi penyakit itu sendiri, ketakutan saat isoman, serta kebosanan serta frustasi.

Baca juga: Simak Protokol Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Karena Covid-19, Alat-alat Ini Perlu Disiapkan

"Persoalan ini yang kita hadapi bersama saat ini,"papar Ronny dikutip dari laman UGM, Senin (12/7).

Berikut 10 cara menghindari stres dan cemas saat isolasi mandiri:

1. Batasi menonton, membaca, atau mendengar berita maupun cerita baru terkait Covid-19, termasuk melalui media sosial

"Pembatasan bisa berupa waktu, jumlah, topik atau sumbernya. Atur waktu dalam pembatasan ini," terang Ronny.

2. Melakukan perawatan tubuh termasuk kebersihannya secara optimal

3. Merawat tubuh dengan aktivitas fisik

Ronny memaparkan, beberapa tambahan aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti melakukan latihan bernafas dalam, peregangan, atau meditasi yang terarah.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinopharm yang Digunakan untuk Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Apa Efek Sampingnya?

4. Mengatur makanan dengan pola seimbang

5. Olahraga ringan secara teratur

6. Hindari konsumsi alkohol

7. Hindari merokok

8. Terhubung dengan orang lain

Ronny menjelaskan, cara menghindari stres selama isolasi mandiri yakni tetap terhubung dengan orang lain, baik keluarga, kerabat, maupun teman.

Ronny memberikan saran agar pasien selalu berkomunikasi untuk membagi kondisi dan perasaan saat ini.

Komunikasi dapat dilakukan melalui sosial media, daring maupun via telepon.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Tes CPNS 2021? Ini Penjelasan BKN

9. Minta pendampingan profesional

Ronny memaparkan, seseorang perlu segera mendapatkan pendampingan profesional, baik konselor, psikolog dan atau psikiater jika tetap mengalami kesulitan saat isolasi mandiri meskipun telah melakukan tips-tips di atas.

Lebih lanjut, Ronny menjelaskan, kesulitan yang dimaksud adalah masih saja ada perasaan marah, ketakutan, kesedihan, frustasi, perubahan nafsu makan, energi berkurang, minat dan keinginan berkurang, dan kesulitan tidur.

Ronny menilai, seseorang perlu waspada jika hal-hal di atas membuat tidur terganggu dan muncul beberapa keluhan fisik seperti nyeri kepala, nyeri ulu hati, serta nyeri di sejumlah bagian tubuh atau kulit.

"Kalau masih ada keluhan seperti itu sebaiknya segera minta pendampingan profesional, baik konselor, psikolog dan atau psikiater," aku Ronny.

10. Dukungan Sosial

Ronny menjelaskan, seseorang yang mengetahui bila teman, tetangga, keluarga, dan kerabat sedang menjalani isolasi mandiri sebaiknya memberi dukungan sosial dan menghindari pelabelan atau stigmatisasi terhadap pasien Covid-19.

Hal ini lantaran adanya stigma menjadikan pasien Covid-19 memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi dibandingkan saat sebelum terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Agar Tak Tertular, Bagaimana Cara Merawat Keluarga yang Positif Covid-19 di Rumah?

Ronny menggarisbawahi, seseorang yang memberi dukungan sosial pada orang yang menjalani isolasi mandiri harus menjamin informasi yang ia berikan terkait Covid-19 atau terkait isoman.

"Tak lupa jaminan suplai yang adekuat termasuk soal informasi," katanya.

Bahkan, Ronny menghimbau bagi seseorang yang menjalani isolasi mandiri atau isoman jangan ragu melakukan konsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan terkait Covid-19.

Konsultasi, ujar Ronny, membantu deteksi dini dan penanganan lebih dini jika ada perubahan gejala.