Kabur dari Rumah, Anak di Bawah Umur Jadi Korban Prostitusi Online: Dijual Rp 500 Ribu-Rp 1 Juta

Polres Metro Jakarta Selatan membongkar praktik prostitusi online yang memperjualbelikan anak di bawah umur. 

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Konferensi pers pengungkapan kasus prostitusi online di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (16/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polres Metro Jakarta Selatan membongkar praktik prostitusi online yang memperjualbelikan anak di bawah umur

Pelaku yang merupakan wanita berinisial AWR (20) menjual anak perempuan yang masih berusia 15 tahun melalui aplikasi Michat.

TONTON JUGA

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar mengatakan, anak perempuan yang menjadi korban eksploitasi seksual masih berstatus pelajar.

"Perkara ini melibatkan satu org tersangka dengan inisial AWR, perempuan, 20 tahun. Sedangkan korbannya yang sudah kita deteksi adalah 1 anak perempuan berumur 15 tahun," kata Akbar di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (16/7/2021).

Akbar menjelaskan, kasus ini bermula ketika korban kabur dari rumah karena suatu masalah.

Konferensi pers pengungkapan kasus prostitusi online di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (16/7/2021).
Konferensi pers pengungkapan kasus prostitusi online di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (16/7/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Pihak keluarga lalu melaporkan hal itu ke polisi dan meminta bantuan untuk mencari korban.

"Itu terjadi mulai awal Juni yang lalu, sehingga dengan komunimasi pihak keluarga dan penyidik PPA kita mengetahui sang anak tersebut ditampilkan dalam aplikasi MiChat," jelas Akbar.

Baca juga: Gubernur Anies: 4,7 Juta Penduduk DKI Jakarta Pernah Terinfeksi Covid-19

Baca juga: Terungkap Kondisi Terkini Satpol PP yang Tampar Pasutri Pemilik Warkop di Gowa, Dinon-aktifkan?

Baca juga: Ditinggal Parkir Sebentar, Motor Sport Anak Kos di Jatinegara Dibawa Kabur Maling

Dari hasil penyelidikan polisi, anak perempuan tersebut ternyata telah menjadi korban eksploitasi seksual. 

Akbar mengungkapkan, korban dijual kepada pria hidung belang dengan harga termahal mencapai Rp 1 juta.

"(Korban dijual) mungkin masih dalam nilai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," ungkapnya.

TONTON JUGA

Selama diperjualbelikan, korban diinapkan di dua apartemen di kawasan Kalibata dan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Kita melakukan penyelidikan dengan cara memancing, kemudian diketahui anak tersebut ditampung dan diinapkan di 2 apartemen di wilayah Kalibata dan Jagakarsa," kata Akbar.

Baca juga: Ada Big Match Spanyol vs Argentina di Jadwal Olimpiade Tokyo 2020 Cabor Sepak Bola, Live Emtek Grup

AWR kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia dijerat Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

(*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved