Virus Corona di Indonesia
Ketahui 12 Gejala Virus Corona Varian Delta, Ini Bedanya dengan Flu Biasa
Berikut gejala virus corona varian Delta, ketahui bedanya dengan flu biasa.
TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut gejala virus corona varian Delta, ketahui bedanya dengan flu biasa.
Mutasi virus corona varian Delta yang pertama kali teridentifikasi di India lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya.
Varian yang juga dikenal sebagai B.1.617.2 ini membuat peningkatan gelombang infeksi di berbagai negara.
Dilansir Kompas.com dari webmd.com, strain varian ini memiliki mutasi pada protein lonjakan yang membuatnya lebih mudah menginfeksi sel manusia.
Hal tersebut mengartikan, kemungkinan orang yang terinfeksi akan lebih mudah menularkan virus dan menyebarkannya ke orang lain.
Meskipun tak semua orang yang terpapar corona menimbulkan gejala tertentu, gejala akibat infeksi virus corona sangat bervariasi.
Baca juga: Ini Tanda Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Dinyatakan Sembuh, Pastikan Sudah Bebas Gejala
Berikut gejala virus corona varian Delta
Virus corona akan menyebabkan beberapa gejala seperti demam, batuk kering, napas pendek, kelelahan luar biasa, menggigil, bahkan ketidakmampuan untuk mencium atau merasakan.
Melansir corona.jakarta.go.id, beberapa gejala tersebut kemungkinan masih dialami oleh orang yang terinfeksi varian Delta.
Namun, terdapat gejala-gejala tambahan yang dialami oleh penderita varian Delta, seperti:
Baca juga: Ketahui 4 Cara Menurunkan Demam Pada Bayi, Kenakan Si Kecil Pakaian yang Tipis
Baca juga: Cara Menjalani Isolasi Mandiri di Rumah Jika Positif Covid-19, Jangan Takut Konsultasi ke Dokter
1. Nyeri otot
2. Sakit kepala
3. Sakit tenggorokan
4. Hidung tersumbat atau pilek
5. Mual atau muntah
6. Diare
7. Sakit perut
8. Kehilangan nafsu makan
9. Gangguan pendengaran
10. Pembekuan darah
11. Gangren (kematian jaringan tubuh)
12. Kehilangan fungsi indera penciuman dan perasa.
Baca juga: Agar Tak Tertular, Simak Cara Merawat Keluarga yang Positif Covid-19 saat Isoman di Rumah
Beda Gejala Varian Delta dengan Pilek Biasa
Beberapa gejala "klasik" virus corona kurang umum untuk pilek termasuk suhu tinggi serta kehilangan indera perasa dan penciuman.
Pakar kesehatan memperingatkan bahwa jika Anda memiliki gejala-gejala ini, penting untuk melakukan tes PCR dan melakukan isolasi mandiri.
Namun, ada beberapa bukti bahwa varian Delta (varian yang pertama kali diidentifikasi di India, juga disebut B.1.617.2) memiliki gejala yang lebih mirip dengan pilek.
Sakit kepala, sakit tenggorokan, atau pilek bisa menjadi gejala virus corona varian Delta, atau pilek.
Melansir Express data dari studi ZOE, yang dikumpulkan antara Maret dan Mei 2021, menemukan ada enam kelompok gejala utama yang mungkin mengindikasikan Covid-19, bukan hanya pilek atau flu.
Baca juga: Viral Video Pria Ngaku Malaikat Pencabut Nyawa hingga Bentak Emak-emak: Saya Ambil Nyawa Kalian!
Kluster ini meliputi:
1. Seperti flu tanpa demam: Sakit kepala, kehilangan penciuman, nyeri otot, batuk, sakit tenggorokan, nyeri dada, tidak demam.
2. Seperti flu dengan demam: Sakit kepala, kehilangan penciuman, batuk, sakit tenggorokan, suara serak, demam, kehilangan nafsu makan.
3. Gastrointestinal: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, diare, sakit tenggorokan, nyeri dada, tidak ada batuk.
4. Kluster parah dengan kelelahan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, batuk, demam, suara serak, nyeri dada, kelelahan.
5. Kluster yang lebih parah, dengan kebingungan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot.
6. Kluster yang sangat parah, perut dan pernapasan: Sakit kepala, kehilangan penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot, sesak napas, diare, sakit perut.
Baca juga: Melihat Suasana Vaksinasi Massal 8.000 Peserta di Stadion Patriot Bekasi
Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi varian Delta?
Menurut Dr. Ashish Jha, dekan Brown University School of Public Health, ada lima hal yang harus dilakukan untuk menghadapi varian Delta.
1. Segera dapatkan vaksinasi Covid-19
Jha dengan tegas memperingatkan, varian delta bisa menjadi ancaman, terutama bagi mereka yang belum divaksinasi, termasuk anak-anak.
"Jadi varian Delta sejauh ini merupakan varian virus yang paling menular, yang pernah kita lihat di seluruh pandemi," kata Dr. Jha.
"Ini adalah virus yang sangat, sangat menular. Kabar baiknya, data menunjukkan bahwa, jika Anda telah divaksinasi penuh, Anda bisa terlindungi. Tetapi banyak orang dewasa yang belum divaksin, apalagi anak-anak. Untuk menghadapi varian delta ini, perlu lebih banyak orang yang divaksinasi,” jelasnya.
Jadi, jika Anda telah mendapat kesempatan untuk divaksinasi Covid-19, jangan menundanya dan jangan memilih vaksin. Kecuali, ada indikasi kondisi kesehatan yang tak memungkinkan untuk divaksin.
2. Koordinasi global untuk menghadapi pandemi global
Jha menyebut ada banyak hal yang telah dipelajari tentang pandemi ini dan bagaimana cara mencegahnya.
Dari pandemi ini, ia belajar bahwa vaksin bisa dikembangkan dengan cepat, jika komunitas ilmiah memikirkannya dan bekerja sama.
Sayangnya, keadilan untuk mendapatkan vaksin tampaknya belum dirasakan di seluruh bagian dunia.
“Untuk keluar dari pandemi global, kita tentu harus memiliki lebih banyak koordinasi global. Ketidakadilan harus disingkirkan. Amerika munkin dalam keadaan hebat, tapi banyak bagian dunia yang masih berjuang,” kata Jha.
“Saya pikir salah satu pelajaran penting dari ini adalah, tanpa koordinasi global, sangat sulit untuk melawan pandemi global,” lanjutnya.
3. Dosis tambahan vaksin Covid-19 belum dibutuhkan
Vaksin yang ada saat ini terlihat sangat bagus dan tahan lama, sehingga menurut Jha dosis tambahan belum dibutuhkan tahun ini, termasuk untuk menghadapi varian delta.
“Kita harus memperhatikan data untuk menentukan kapan booster vaksin dibutuhkan. Jika data menunjukkan, bahwa mulai ada lebih banyak infeksi, mungkin booster diperlukan. Tapi sepertinya itu akan mulai pada 2022 atau bahkan lebih,” ujarnya.
4. Menghadapi varian delta dan melewati pandemi dengan aman
Sangat penting menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin untuk membantu mengakhiri pandemi ini.
Di mana pun Anda tinggal - dapatkan vaksinasi secepatnya, kenakan masker wajah yang pas dan berlapis ganda, mencuci tangan, jangan bepergian jika tidak mendesak, jarak sosial, dan hindari kerumunan.
5. Penting untuk mengenali asal-usul virus
Menurut Jha sangat penting bagi komunitas medis di dunia untuk mengetahui asal mula pandemi Covid-19 ini.
Salah satu alasannya, untuk membantu mencegah kasus seperti ini terjadi lagi di masa mendatang.
“Jika ini bersifat zoonosis, maka kita harus menerapkan kebijakan yang sangat berbeda untuk mencoba mencegah hal seperti ini. Jadi saya pikir sangat penting untuk terus mencari tahu terkait hal ini," pungkasnya.
(TribunJakarta.com/Muji)