Ali Action, Pengusaha Kuliner yang Coret Fortunernya Usai Terjaring Razia PPKM Darurat Minta Maaf
Pengusaha kuliner di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Ali Action mencorat-coret Fortuner miliknya karena kesal terjaring operasi PPKM Darurat.
Mengenai denda yang dikenakan, kata Ali, ia menyadari bahwa pada waktu pelaksanaan PPKM ada pelanggan makan sekitar dua orang dan sewaktu itu juga kena sidak petugas Covid-19.
Sehingga harus mengikuti aturan melalui persidangan dan membayar denda sebesar Rp 3 juta.
"Iya untuk soal denda dan pelanggaran itu saya akui, saya bayar denda Rp 3 juta. Iya bagaimana pun Indonesia negara hukum dan kita perlu pemerintah sebagai pengatur kegiatan masyarakat, dan pemerintah juga perlu pelaku usaha seperti kami," ujarnya.
Aksi Serupa Para Pengusaha
Sebelumnya juga sudah pernah terjadi beberapa pengusaha yang meluapkan emosinya karena usahanya terdampak PPKM Darurat
Di Cibinong, Jawa Barat, pengusaha Warung Kopi Rakjatsempat membuat tulisan nyeleneh sebagai bentuk ekspresinya yang terdampak dari kebijakan PPKM Darurat.
Pemilik kafe, Aria Winata, mengaku omzetnya menurun hingga 80 persen untuk di cabang Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ia berharap kebijakan pemerintah terkait sektor usaha dapat setidaknya memberikan dampak positif.
"Semoga pandemi ini dapat kita sikapi dengan baik, kita ikuti prosesnya sesuai arahan pemerintah dan semoga kebijakan pemerintah dapat memberikan dampak positif untuk semua kalangan terutama pengusaha kecil seperti kami," jelasnya.

Untuk menyuarakan uneg-uneg mereka di masa pandemi, pihak kafe membuat spanduk bertuliskan kalimat 'nyeleneh' dan unik.
Spanduk itu bertuliskan "Ya Tuhan, Jualan Kopi Aja Kayak Open BO, Takut Sama Patroli. Dari Kami, Beban Keluarga".
Ia mengatakan pembuatan spanduk itu memang bertujuan untuk mencurahkan hati kepada Tuhan. Pasalnya, saat ini usaha mereka sedang diberi cobaan oleh pemerintah.
"Tujuan sebenarnya itu adalah curhat kami sama Tuhan. Kita cari rezeki dengan cara yang halal dan cobaan yang sedang diberikan ini luar biasa. Semoga kita semua bisa bertahan di kondisi saat ini hingga kembali normal," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Rabu (7/7/2021).
Aria melanjutkan kalimat spanduk itu disisipi sebuah lelucon atau joke agar menarik perhatian khalayak luas.
Soalnya, kedua profesi itu punya kemiripan. Sama-sama kerap diawasi oleh Satpol PP.