Ali Action, Pengusaha Kuliner yang Coret Fortunernya Usai Terjaring Razia PPKM Darurat Minta Maaf
Pengusaha kuliner di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Ali Action mencorat-coret Fortuner miliknya karena kesal terjaring operasi PPKM Darurat.
"Karena kan kita suka lihat tempat-tempat usaha kena razia Satgas waktu pada patroli. Kalau kita tahunya yang kena razia patroli itu tempat-tempat negatif jadi ya buat lucu-lucuan aja sih," jelasnya.
Sedangkan kata Beban Keluarga di spanduk itu ditujukan kepada teman-teman barista yang terkena PHK karena dampak pandemi Covid-19.
Akibat di-PHK, mereka dianggap menjadi beban keluarga.
"Kami bersuara seperti ini dengan cara yang benar. Enggak bikin kerumunan, protokol kesehatan diterapkan. Tapi pesannya sampai. Jadi lah postingan itu. He..he..he," ucap dia.
Kafe Diegel Pemilik Sendiri
Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut berimbas kepada kedai Limitless Coffee yang berada di Jalan Raya Kebayoran Lama, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pihak kedai kemudian membuat spanduk sebagai bentuk keluhan atas dampak itu.
Spanduk itu bertuliskan "Kami Bukan Kriminal!!! Kami hanya menjual kopi tapi karena peraturan yang selalu menyudutkan kami bahkan dipatroli setiap hari dan akhirnya tempat ini kami segel sendiri."
"Semoga karyawan kami tidak menjadi kriminal setelah dirumahkan," begitu bunyi tulisan itu.
Spanduk itu dipasang di tengah kios kedai mereka yang tertutup rapat.
Pemilik Kedai, David mengatakan spanduk itu sebagai bentuk suara hati dari pengusaha kedai kopi dan juga sindiran kepada kebijakan PPKM.

"Karena mungkin banyak yang merasakan dampak minimnya pemasukan keuangan akibat PPKM seperti ini. Apalagi kalau kedai kopi kan ya buka enggak buka, enggak dapat uang," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Senin (12/7/2021).
Pihak kedai kopi sudah melakukan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah selama masa PPKM ini.
Namun, pihak kedai tak mendapatkan hasil yang memuaskan. Padahal, ada sejumlah karyawan yang harus digaji.
"Sehari kita hanya menjual menu Rp 100 ribu. Bahkan lebih sedikit. Namun, kita harus tetap membayar gaji karyawan diluar angka penjualan," katanya.
Pihak kedai juga yang berinisiatif memasang sendiri spanduk lantaran sudah lelah dua kali disegel oleh Satpol PP.
"Mau coba hal yang beda aja, capek disegel terus. Sekali-sekali segel sendiri," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curhat Kena Razia PPKM Darurat, Pengusaha Kuliner di Kuningan Corat-coret Fortuner Miliknya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengusaha yang Corat-coret Fortuner Usai Terjaring Razia PPKM Darurat Minta Maaf ke Bupati Kuningan