Antisipasi Virus Covid di DKI

Langkah Penting agar Pasien Covid-19 Lekas Pulih saat Isolasi Mandiri, Ini Penjelasan Ketua IDI

Terpapar virus corona gejala ringan sejatinya dapat disembuhkan melalui skema isolasi mandiri dengan beberapa langkah mudah namun harus konsisten.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Shutterstock via kompas
Langkah Penting agar Pasien Covid-19 Lekas Pulih saat Isolasi Mandiri, Ini Penjelasan Ketua IDI 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tak perlu berlebihan jika terpapar virus corona, meski saat ini sebagian besar orang dengan gejala ringan hampir pasti kehabisan tempat rawat inap di rumah sakit khusus penanganan pandemi COVID-19.

Terpapar virus corona dengan gejala ringan sejatinya dapat disembuhkan melalui skema isolasi mandiri dengan beberapa langkah mudah namun harus konsisten diterapkan.

Langkah ini patut dilakukan agar mencegah terjadinya pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M. Faqih tak menampik situasi saat ini yang membuat tak sedikit pasien Covid-19 meninggal saat melakukan isolasi mandiri di rumah.

dr Daeng menilai, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.

Lebih lanjut, dr Daeng menuturkan, isoman hanya bisa dilakukan oleh pasien Covid-19 yang tanpa gejala atau juga gejala ringan.

Untuk pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Air Kelapa, Jeruk Nipis & Garam Bisa Sembuhkan Covid-19? Ini Penjelasan Lengkap Dokter

Meski demikian, mengingat lonjakan kasus positif yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat sulit mendapatkan tempat tidur di rumah sakit.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock via Kompas)

"Sekarang banyaknya yang meninggal saat isoman. Kita harus terbuka saja, banyak yang mestinya sudah dirawat di rumah sakit, dengan saturasi di bawah 94, bahkan mungkin saturasinya rendah sekali 80 atau 70, karena tidak dapat kamar (di rumah sakit) terpaksa dirawat dirumah," jelas dr Daeng saat konferensi pers virtual pada Kamis (22/7/2021).

Tak cuma itu, orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan juga ada yang meninggal saat isolasi mandiri di rumah.

Hal ini karena terjadi perburukan kondisi pasien, namun tidak disadari, sehingga terlambat mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Untuk itu, Daeng menekankan beberapa langkah penting yang bisa dilakukan.

Baca juga: 4 Hal Penting saat Membersihkan Ruangan Bekas Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Pastikan Pakai APD

Seperti harus adanya pengawasan oleh tenaga kesehatan bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.

Memang, tidak mungkin datang langsung ke rumah pasien, karena itu, Daeng menyampaikan bahwa pentingnya peran telemedicine yang bisa diakses melalui gawai pasien.

Selain itu, baik pasien maupun keluarganya harus memahami alarm atau tanda tubuh jika terjadi perburukan gejala Covid-19.

"Bagi yang melakukan isoman, ada alarm kapan dia harus mencari pertolongan ke rumah sakit. Pertama, sebenarnya secara keseluruhan kalau terjadi perburukan atau gejala yang tampak berat."

"Biasanya gejala yang dikaitkan dengan gangguan pernapasan. Karena gangguan pernapasan sebagai tanda terjadi gejala pneumonia atau radang paru," jelasnya.

Baca juga: 3 Cara Sederhana Bila Pasien Covid-19 Alami Saturasi Oksigen Rendah Saat Isolasi Mandiri

Gejala pneumonia di antaranya napas jadi lebih cepat dan pendek.

Jika diukur respiratori atau kecepatan napas mencapai 24 kali per menit.

"Itu sudah menunjukkan gejala gangguan napas, berarti dia sudah ada gejala pneumonia."

"Sudah masuk gradasi gejala sedang, bukan lagi gejala ringan, jadi tidak boleh lagi dilakukan isoman," imbuh Daeng.

Gejala kedua, meskipun napas tidak cepat tapi merasa sesak atau dada seperti tertekan dan sakit, itu termasuk gejala gangguan napas.

Ketiga, terjadi sianosis, yakni kebiruan pada bibir, ujung tangan, juga ujung kuku.

Daeng menjelaskan, ianosis menunjukkan kekurangan oksigen, dan jika diperiksa dengan oximeter kemungkinan saturasinya telah di bawah 94.

Baca juga: Sentra Vaksinasi Bersama GOR Cendrawasih Dibuka Hari Ini, Begini Cara Daftar Vaksin Covid-19

Tetapi, penggunaan oksigen harus memperhatikan dosis sesuai aturan.

Sekali lagi, Daeng menekankan, karena itulah pentingnya pendampingan dari tenaga medis bagi pasien Covid-19 yang isoman.

"Karena kebanyakan masyarakat belum mengetahui gejala alarm tadi. Ini bisa tercegah kalau dia selalu terhubung, selalu konsultasi ke dokter atau tenaga kesehatan. Ada pendamping tenaga kesehatan atau dokter yang terus ditanyakan," papar dr Daeng.

Daeng menegaskan, pasien Covid-19 yang OTG atau hanya gejala ringan sebenarnya peluang untuk sembuh sangat besar apabila mendapatkan perawatan yang baik dan tepat.

"Untuk itu, isoman penting sekali untuk didampingi," kata dr Daeng.

Pasien sembuh naik 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi M Epid mengatakan kasus konfirmasi positif dan kasus sembuh Covid-19 dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren yang baik.

Hal tersebut, lanjut dia, seiring dengan perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan serta perbaikan pada laporan kematian yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Kasus konfirmasi harian hari ini pada tanggal 21 Juli pukul 15.00, kata dia, berjumlah sebanyak 33.373 kasus konfirmasi positif.

TONTON JUGA

Sementara itu kasus sembuh sebanyak 32.867.

Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 sebesar 383 kematian.

Hal tersebut disampaikannya dalam Siaran Pers PPKM di kanal YouTube FMB9ID_IKP pada Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Kemenko Maritim dan Investasi Ungkap 4 Faktor Pertimbangan Putus Relaksasi atau Pengetatan PPKM

Baca juga: Temuan Cacing Hati, Pemeriksaan Postmortem Hewan Kurban di Jakarta Timur Berlangsung Hingga 23 Juli

"Kasus konfirmasi positif dan kasus sembuh menunjukkan tren yang baik dalam beberapa hari terakhir ini," kata Nadia.

Untuk itu ia berharap tren tersebut terus berlanjut seiring diberlakukannya PPKM Level 4.

"Semoga tren ini terus berlanjut seiring dengan diberlakukannya PPKM level 4," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved