Warga Bentak Pegawai Pos Saat Salurkan BST, Lurah Aren Jaya: Hanya Salah Paham
Lurah yang akrab disapa Pipit ini mengatakan, oknum berinsial EL ini sejatinya merupakan warga yang aktif di lingkungan RW 16 Kelurahan Aren Jaya
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Lurah Aren Jaya Pra Fitria Angelia memastikan, kejadian seorang warga bentak pegawai Pos Indonesia saat saluran Bantuan Sosial Tunai (BST) hanya persoalan salah paham.
Lurah yang akrab disapa Pipit ini mengatakan, oknum berinsial EL ini sejatinya merupakan warga yang aktif di lingkungan RW 16 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
"Ya intinya mungkin kemarin banyak miss (salah paham) di lapangan karena bertabrakan jadwal, kita tak bisa membendung hal-hal yang di luar kendali kita, saya sih pengennya baik dan lancar," kata Pipit, Kamis (22/7/2021).
Oknum warga yang marah-marah sejak awal lanjut Pipit, memang meminta agar jadwal penyaluran BST ditunda karena bertepatan dengan proses pemotongan hewan kurban di RW16.
"Jadi kemarin hari Rabu (21/7/2021) bertepatan juga sama pemotongan kurban, jadi mungkin bapaknya sedang capek, karena memang beliau sangat aktif di lingkungan, kami juga sering merasa terbantu sama beliau," tuturnya.
Kelurahan lanjut Pipit, tidak punya wewenang untuk mengatur jadwal penyaluran BST. Sebab, wewenang distribusi ada pada PT Pos Indonesia Cabang Bekasi.
"Karena kemarin kan jadwalnya Bekasi Timur jadinya kita enggak bisa untuk menunda-nunda besok-besok lagi, kelurahan di sini hanya mendampingi dari pihak PT Pos," ucapnya.

Insiden ini lanjut dia, sudah diselesaikan antara pihak petugas PT Pos, kelurahan dan oknum warga yang emosi.
"Tapi juga intinya dari pihak kelurahan, kami sudah memaafkan dan dari pihak kantor pos juga, petugas pos kemarin sudah kita telpon, ya intinya dia kaget aja belum pernah dapat perlakuan seperti ini," tuturnya.
Video memperlihatkan petugas juru bayar PT Pos Indonesia menangis usai dibentak warga penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), peristiwa terjadi di RW 16 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Baca juga: Berkenalan dengan Lurah Aren Jaya Bekasi yang Hobi Memasak dan Jago Bikin Kopi
Baca juga: Kapolri Instruksikan Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat
Baca juga: Belasan Karangan Bunga Sindiran untuk Rektor UI Berjejer di Pinggir Jalan Komjen Pol M Jasin Depok
Dalam video yang beradar, petugas juru bayar wanita menangis sambil kedua tangannya menutup wajah tak kuasa menahan sakit hati usai dimarahi warga.
"Nih Mbak petugas Pos-nya sampe nangis dibentak-bentak, masnya diajak ribut semua kita yang ada di sini digeprak-geprak meja diomel-omelin sama dia," kata perekam video.
Di unggah video selanjutnya, oknum warga yang mengenakan kaos hijau ini tampak berbicara dengan pegawai wanita yang meminta untuk melengkapi berkas.
Namun, warga tersebut tampaknya tidak membawa berkas yang diminta. Ia kesal bahkan sempat mengajak berkelahi petugas pria yang duduk di meja penyaluran BST.
"Mau ribut hah, mau ribut enggak?" ucap pria berkaos hijau.
"Udah pak udah, udah gitu aja (fotokopi KK)," sahut petugas wanita yang berusaha melerai amarah warga penerima BST.
Lurah Aren Jaya Pra Fitria Angelia mengatakan, peristiwa dalam video yang berada terjadi di wilayah pada, Rabu (21/7/2021) sore di kantor RW 16.
"Sebenarnya kemarin sudah berjalan lancar tapi memang pas udah mau selesai itu ada salah satu oknum lah ya bisa dikatakan yang viral, yang marah-marah sama petugas pos," kata Lurah yang akrab disapa Pipit, Kamis (22/7/2021).
Pipit menjelaskan, motif warga marah ketika mengambil BST dipicu ketika petugas meminta berkas fotokopi KTP dan KK (kartu keluarga) sebagai persyaratan penyerahan uang bantuan.
Namun, oknum warga yang diketahui berinisial EL ini tidak membawa fotokopi melainkan hanya membawa berkas KTP dan KK asli.
"Nah diminta untuk fotokopi dia justru agak marah, dia kesal karena sudah datang terjadilah seperti yang ada di video, fotokopi itukan sebenarnya untuk dokumen pihak posnya," ujarnya.
Setelah memarahi petugas, oknum warga tersebut akhirnya mau melengkapi berkas persyaratan pengambilan BST yang diminta juru bayar.
"Saya juga menyesali adanya seperti itu, biar bagaimana pun pemerintah kan pengennya semua warga di saat yang tepat itu BST dibayarkan sesuai waktunya," jelasnya.