Sisi Lain Metropolitan

Warga Tambora Temukan Buaya di Dalam Got Permukiman, BKSDA: Diduga Peliharaan Orang

Buaya ini sudah diamankan oleh pihak BKSDA untuk menjalani rehabilitasi. 

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNSOLO.COM/dok BKSDA
Ilustrasi. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Jakarta ikut menanggapi penemuan buaya yang ditangkap warga dari dalam got permukiman Duri Selatan RT 006 RW 006 Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Jakarta ikut menanggapi penemuan buaya yang ditangkap warga dari dalam got permukiman Duri Selatan RT 006 RW 006 Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Jakarta, Dian Banjar Agung menduga buaya itu merupakan binatang peliharaan orang yang sengaja dilepaskan. 

"Ya itu biasanya peliharaan. Kalau di wilayah Jakarta Barat penangkaran enggak ada. Yang  resmi ada di Tangerang itu pun temboknya rangkap dua kandangnya tertutup dan memang aman. Yang ini rata-rata piaraan dari kecil dirawat (pemiliknya) begitu sudah dewasa sudah tak mampu (merawat) akhirnya dilepaskan," ujar Banjar saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Minggu (25/7/2021).

Buaya ini sudah diamankan oleh pihak BKSDA untuk menjalani rehabilitasi. 

Baca juga: 3 Fakta Penemuan Buaya di Tambora: Muncul dari Got hingga Asal Habitat yang Masih Misteri

Nantinya, buaya tersebut akan dilepasliarkan di habitat alaminya. Ia tak bisa memastikan kapan buaya itu akan dilepaskan.

"Kita enggak bisa pastikan kapan. Harus dicek untuk kesehatan memungkinkan enggak untuk lepasliar. Kita cari lokasi yang bener-bener aman untuk buaya itu. Karena kalau sembarang dilepaskan nanti jadi rawan konflik dengan warga sekitar," lanjutnya. 

Banjar melanjutkan biasanya buaya berjenis muara ini akan dikirim ke kawasan Taman Nasional di Sumatera atau Kalimantan.

Baca juga: Ada Buaya Sepanjang 165 Cm di Got Pemukiman Duri Selatan, Ini Cerita Warga yang Menemukannya

Meski menjadi binatang peliharaan, buaya termasuk binatang yang bisa bertahan hidup bila dilepaskan kembali ke habitatnya di alam liar. 

"Kalau peliharaan jenis reptile lebih mudah untuk survive," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Warga RT 006 RW 006 Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, dikejutkan dengan penemuan buaya di dalam selokan permukiman. 

Buaya itu pertama kali ditemukan oleh Sinda (41) warga sekitar yang sedang melintas di Gang Gerindo 5. 

Sinda menemukan buaya itu di selokan sekitar pukul 13.30 WIB pada Sabtu (24/7/2021).
Awalnya, ia mengira seekor biawak sedang membuka mulutnya. Saat dilihat lebih dekat, binatang itu bukanlah biawak melainkan buaya
Sebab, binatang itu memiliki moncong atau mulut yang panjang dan mata yang besar ketimbang biawak. 

Sinda sempat tak yakin ia menemukan buaya di selokan kampungnya. 

"Kalau biawak ya mungkin. Masa di sini ada buaya. Saya intip mulutnya mangap-mangap dan matanya besar. Ternyata buaya," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Sabtu (24/7/2021).

Sinda lantas memberitahukan penghuni rumah di samping selokan itu. Namun, mereka berdua tidak tahu bagaimana cara mengamankan buaya itu. 

Sinda berlari memberitahukan penemuan binatang buas itu kepada Abdul Majid, Ketua RT 006 RW 006 Duri Selatan. 

"Pak RT juga awalnya setengah percaya. Masa ada buaya? Saya ajak ke sini sama pak RT," lanjutnya. 

Majid juga awalnya tak yakin warganya menemukan buaya. Ia mengira binatang yang ditemukan Sinda itu ialah biawak.

Ia pun kaget saat melihat di dalam selokan sempit berukuran kurang lebih 40 cm itu buaya.
Sekitar lima orang mencoba mengevakuasi buaya itu dari selokan sempit berisi air comberan dan sampah.

Bermodalkan seutas kawat, kepala buaya itu diikat oleh Majid.

Baca juga: Petugas Pemadam Bawa Buaya yang Ditemukan Warga Tambora dari Selokan ke BKSDA

"Setelah kepalanya diikat dengan kawat, saya tahan kepalanya kemudian langsung saya ikat mulutnya. Setelah itu kita angkat," jelas Majid, yang seumur hidupnya baru pertama kali mengamankan seekor buaya di kampungnya. 

Setelah diamankan dari dalam parit, buaya itu ramai-ramai dibopong ke tepi gang. Buaya itu pun jadi tontonan warga dari ibu-ibu sampai anak-anak.

Majid kemudian mengukur buaya itu.
"Tadi sudah saya ukur panjangnya 165 cm," tambahnya.

Ketua RT itu masih belum tahu dari mana datangnya buaya itu. 

"Seumur-umur tuh enggak ada buaya begini. Paling biawak itu juga paling anak-anak yang nemuin," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved