Sisi Lain Metropolitan
Cerita Pemilik Warteg di Cipayung Bertahan di Tengah Perpanjangan PPKM: Kuli Proyek Sebagai Pembeli
Janah, pemilik warteg mengatakan menurunnya jumlah pembeli memang sudah dirasakannya sejak pertengahan tahun lalu.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sejumlah usaha kecil ikut terdampak.
Beberapa diantara pelaku usaha kecil, mengeluhkan sepinya pembeli dan berimbas pada penghasilan yang merosot.
Kendati begitu, beberapa diantaranya mampu bertahan dan tak sampai gulung tikar.
Warung Tegal (warteg) Bu Janah misalnya, yang terletak di Jalan Mini III, Cipayung, Jakarta Timur.
Janah, pemilik warteg mengatakan menurunnya jumlah pembeli memang sudah dirasakannya sejak pertengahan tahun lalu.
Pandemi yang melanda sangat mempengaruhi daya beli masyarakat sekitaran.
Terlebih penutupan jalan menuju komplek padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ketika lonjakan covid terjadi turut berimbas kepada pemasukannya.
Baca juga: Bansos PKL Untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat Kecil Saat PPKM
"Menurun ya pasti. Itu berangsur penurunannya dan sudah dari pertengahan covid aja. Tapi paling pengaruh pas akses jalan ditutup karena kan jadi jarang yang lewat, padahal biasanya ini bisa jadi jalan alternatif menuju padepokan TMII atau pintu 4 TMII," katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (28/7/2021).
Selanjutnya, penghasilannya kian menurun sejak penerapan PPKM.
Di awal PPKM Darurat yang berlangsung pada tanggal 3-20 Juli 2021, penghasilannya menurun drastis.
Selama beberapa hari ia hanya bisa mengelus dada lantaran pemasukan merosot hingga 60%.
Baca juga: Diperiksa Polisi Imbas Pesta Ultahnya, Seleb TikTok Juy Putri Ngaku Tak Tahu PPKM Diperpanjang
Dari yang biasanya bisa mendapatkan omset Rp 1 juta, namun hanya mendapatkan Rp 400 ribu.
"Mau sedih juga gimana, namanya usaha kan ada naik turunnya. Lagi pula situasinya seperti ini, jadi coba disabarin dan ikhlasin aja," jelasnya.
Selama PPKM Darurat maupun PPKM level 4, ia terus mengurangi menu masakannya.