Sisi Lain Metropolitan
Cerita Pemilik Warteg di Cipayung Bertahan di Tengah Perpanjangan PPKM: Kuli Proyek Sebagai Pembeli
Janah, pemilik warteg mengatakan menurunnya jumlah pembeli memang sudah dirasakannya sejak pertengahan tahun lalu.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Bila biasanya bisa lebih dari 10 macam lauk pauk dan lebih dari 5 jenis sayur, kini bisa setengahnya.
Untuk jumlah yang dimasak pun terus ia kurangi.
Sayangnya, beberapa kali jualannya tetap tak habis dan ia membagikan makanan tersebut ke para tetangga sekitarnya.
"Masakan saya kurangin. Ya tapi ternyata enggak efesien juga karena ternyata sering nggak habis. Paling dibagiin ke tetangga atau saya buang. Ya memang syukurnya masih bisa putar uang untuk modal," jelasnya.
Terbantu pekerja proyek
Setelah beberapa kali lauk pauknya tak habis, Janah mengaku beberapa hari belakangan usahanya mulai kembali normal.
Kehadiran pekerja proyek di sekitar lokasi seolah membawa angin segar untuk dirinya.
Tiap jam makan siang atau malam, para pekerja pasti silih berdatangan ke wartegnya.
Mereka juga kerap melontarkan sejumlah pertanyaan.
Baca juga: Artis TikTok Gelar Pesta Ultah Saat PPKM di Bekasi, Polisi Langsung Panggil dan Lakukan Pemeriksaan
"Boleh makan di tempat kan mba?," ujar Janag menirukan suara beberapa tukang.
"Boleh, tapi enggak lama-lama ya. Ikutin aturan pemerintah aja. Mohon pengertiannya ya," jawabnya sopan.
"Ya alhamdulillah akhir-akhir ini kebantu sama kuli proyek. Sekarang bisa dapatlah sehari Rp 700 ribu, itu masih kotor ya, tapi sudah alhamdulillah. Ya cuma itu saya kasih pengertian takutnya mereka nggak tahu kalau nggak boleh lama-lama makan di tempat," jelasnya.
"Alhamdulillah pada mengerti dan selesai makan ya pindah. Sebab kan kalau makan ya nggak lama, kan yang lama ngobrol sama ngerokoknya dulu di sini," tandasnya.