Geng Motor Tewaskan Warga Rawa Badak Utara, Keluarga Korban Pertanyakan Alasan di Balik Penyerangan
Serangan geng motor di Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, pada Minggu (1/8/2021) dini hari tadi masih menjadi tanda tanya bagi keluarga korban.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Serangan geng motor di Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, pada Minggu (1/8/2021) dini hari tadi masih menjadi tanda tanya bagi warga setempat, terutama keluarga Korban tewas MR (32).
Adik korban, Romadoni (28) mengatakan, warga maupun keluarga tak tahu alasan di balik penyerangan tersebut.
Apalagi, sepengetahuan Romadoni, tak ada kasus apapun yang mengawali kejadian dini hari tadi.
"Sebelum kasus ini nggak ada apa-apa yang mengawalinya, emang ini tiba-tiba ada yang nyerang aja," kata Romadoni kepada TribunJakarta.com, Minggu siang.
Menurut Romadoni, geng motor itu terdiri dari sekitar 20 pemuda yang tiba-tiba datang merusuh dari Jalan Sindang, melewati jembatan menuju ke Jalan Inspeksi Kali Sunter.
Baca juga: Ibu-ibu Naik Beat Tewas Tertabrak Pengendara Moge di Bintaro
Gerombolan bandit jalanan itu kemudian bikin onar dengan cara membunyikan klakson dan berteriak mengganggu ketenangan warga sekitar pukul 2.20 WIB dini hari tadi.
"Saya nggak tahu mereka anak mana. Pokoknya mereka bunyiin klakson, pada rusuh dan berisik lah," kata Romadoni.
Baca juga: Penjual Ketoprak Antusias Datangi Gerai Vaksinasi Merdeka di Jakut: Biar Ekonomi Lancar Lagi
Anak-anak muda dari geng motor itu datang sambil menenteng senjata tajam.
Mereka bergerombol dan menghampiri korban MR dan warga yang sedang berkumpul di dekat taman di Jalan Inspeksi Kali Sunter.

Kedatangan geng motor itu membuat MR dan warga setempat terganggu.
"Korban ini lagi nongkrong di sini. Jadi ada segerombolan tuh saya nggak tahu anak mana, bunyiin klakson, pada rusuh dan berisik lah," kata Romadoni.
Berniat mengusir geng motor yang meresahkan itu, MR dan warga akhirnya mengejar balik.
Warga mengejar geng motor itu sampai ke turunan jembatan Kali Sunter, tepatnya di Jalan Sindang.
Di situ lah bentrokan pecah dan para pemuda yang melakukan penyerangan membacok MR beberapa kali.