Gara-gara Bakar Sampah, Permukiman Pemulung di Bekasi Kebakaran Hebat: Kerugian Sampai Rp1,4 Miliar
Kebakaran hebat terjadi di komplek pemukiman pemulung dan pengepul barang bekas di Jalan Prof. Mohammad Yamin, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (31/7)
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kebakaran hebat terjadi di komplek pemukiman pemulung dan pengepul barang bekas di Jalan Prof. Mohammad Yamin, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (31/7/2021) malam.
Kebakaran hebat meluluhlantakkan puluhan bidang rumah, sekaligus tempat penyimpanan barang rongsok hasil mulung warga pemukiman setempat.
TONTON JUGA
Tanah tempat berpijak telah menumpuk puing bekas bangunan, pecahan asbes, kayu gosong, serta gundukan plastik yang melebur usai terpanggang semalaman.
Sejauh mata memandang, hanya ada puluhan warga sibuk mengorek-ngorek tumpukan puing. Mereka berharap, masih ada sedikit barang bekas yang bernilai.
"Masing-masing yang punya lahan ngumpulin sisa-sisa aja, besi, asbes kan masih bisa dijual lagi," kata Eko Heru (36) korban kebakaran.

Heru sudah tinggal sekitar kurang lebih dua tahun di komplek pemulung, Jalan Prof. M. Yamin, Bekasi Timur.
Di sana, dia tinggal bersama penyewa lahan bernama Pak Leno.
Baca juga: Hari Terakhir PPKM Level 4 di Jakarta, Begini Kondisi Terkini Penyebaran Covid-19 di Ibu Kota
Sosok Pak Leno bisa dibilang pengepul barang bekas, ia memiliki sekitar 10 anak buah salah satunya Eko.
Menurut Eko, di tempat tinggalnya ada sekitar lima sampai enam orang seperti Pak Leno.
Tiap pengepul kurang lebih memiliki sekitar 10 orang anak buah bahkan lebih.
TONTON JUGA
"Kalau saya anak buah, tiap hari nyari barang bekas kaya botol aqua, besi bekas, plastik, kardus, saya tinggal di sini juga bareng-bareng sama anak buah yang lain," jelasnya.
Kebakaran semalam, Eko dan istrinya baru tiba mencari barang bekas.