Gara-gara Bakar Sampah, Permukiman Pemulung di Bekasi Kebakaran Hebat: Kerugian Sampai Rp1,4 Miliar
Kebakaran hebat terjadi di komplek pemukiman pemulung dan pengepul barang bekas di Jalan Prof. Mohammad Yamin, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (31/7)
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Dia kaget ketika api sudah terlihat dari bagian belakang lapak tempat tinggalnya.
Baca juga: Hari Pernikahan yang Harusnya Bahagia Berubah Duka, Mempelai Wanita Wafat Saat Sedang Percantik Diri
"Baru pulang nyari (mulung), baru nurunin barang dari gerobak tahu-tahu udah ada api dari belakang," ucapnya.
Kepanikan sudah tentu dia rasakan, terlebih api merambat begitu cepat dari rumah ke rumah lantaran mayoritas terbuat dari konstruksi semi permanen.
Ditambah, rumah tempat dia tinggal digunakan juga sebagai gudang penyimpanan barang bekas hasil memulung.
Barang-barang tersebut merupakan material mudah terbakar seperti; kardus, plastik serta material kayu yang menjadi penopang utama bangunan.
"Enggak bisa nyelamatin barang-barangkan, mau enggak mau kita selamatin diri aja soalnya api cepat gedenya gitu," jelasnya.
TONTON JUGA
Eko mengaku, dia sempat berpikir masuk ke dalam rumah di tengah api yang melalap.
Tapi niat itu ia urungkan karena takut terjebak dan tak bisa selamatkan diri.
"Sempet mau masuk, tapi asapnya udah tebal, enggak berani saya mau ngedekat aja udah sesak," tuturnya.
Alhasil, tidak ada satupun barang yang dapat diselamatkan kecuali pakaian yang dia kenakan dan gerobak kendaraan memulung.
"Cuma gerobak aja sama baju yang saya pakai ini," ucapnya.
Baca juga: Hari Terakhir PPKM Level 4 di Jakarta, Begini Kondisi Terkini Penyebaran Covid-19 di Ibu Kota
Sementara, Eko dan para pemukim korban kebakaran tinggal di tenda pengungsian yang disediakan BPBD Kota Bekasi.
Rencananya, dia akan tetap berupaya membangun kembali rumah dan tempat pengepulan barang bekas secara perlahan.
"Rencana mau ngumpulin barang-barang yang masih bisa jual aja, paling bangun sementara di sini lagi sedikit-sedikit," terang dia.