Melihat 2 Cara Polda Sumatera Selatan Bongkar Kebohongan Anak Akidi Tio Soal Sumbangan Rp 2 Triliun
Kebohongan tentang sumbangan Rp 2 triliun yang dilakukan keluarga Akidi Tio akhirnya terbongkar.
Lebih lanjut ia mengatakan, Prof H (Hardi Darmawan) juga sudah diperiksa.
Penyidik sedang menguji motif termasuk akan dikenakan Undang Undang No 1 tahun 1966 pasal 15 dan 16 dan akan dikenakan sanksi cukup berat diatas 10 tahun.
Kenalan Kapolda Sumsel
Secara simbolis uang sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio kepada jajaran Forkopimda Sumsel dilaksanakan di Mapolda Sumsel pada Senin pekan lalu.
Keluarga Akidi Tio sendiri merupakan kenalan Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Kala menerima kedatangan keluarga Akidi Tio pada pekan lalu, Kapolda mengatakan, Akidi Tio adalah sosok yang dikenalnya saat bertugas di Aceh beberapa tahun silam.
Perwakilan keluarga lalu menyampaikan kepada dirinya, akan ada bantuan dana yang diberikan kepada masyarakat Sumsel terdampak covid-19.
Kapolda tak menampik sempat dibuat terkejut dengan nominal fantastis dari bantuan yang diberikan.
"Mendengarnya saja kaget, apalagi melaksanakan (amanah) itu. Menurut saya ini adalah amanah yang sangat luar biasa dan berat sekali karena uang yang diamanahkan ini besar dan pastinya harus dipertanggungjawabkan."
"Tapi saya yakin kalau amanah ini langsung disampaikan ke semua pihak dan masyarakat, InsyaAllah amanah ini dapat dikelola sebaik-baiknya," ujar Kapolda.
Terkait alokasi, Kapolda mengatakan, nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan.
Kapolda menyebut, dirinya hanya sebagai perantara dalam menyalurkan bantuan dari pihak keluarga ke Pemprov Sumsel.

Curiga Sejak Awal
Skeptisme tentang sumbangan Rp 2 triliun yang dijanjikan oleh keluarga almarhum Akidi Tio ini sebenarnya sudah muncul sejak perkara ini menyeruak.
Selain karena nilainya fantastis, keluarga Akidi Tio juga tak banyak dikenal oleh orang di Palembang Sumatera Selatan. Hanya saja janji sumbangan ini tampak resmi karena orang yang berjanji menyumbang melibatkan nama-nama orang terkenal di Sumsel.Mulai dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko sampai Prof dr Hardi.
Skeptisme itu pun disimpan rapat-rapat karena yang sekptis juga tak mau dicap macam-macam.