Polisi Selidiki Kasus Karang Taruna Gadungan Tarik Pungli di Ciputat Timur

Polsek Ciputat Timur akan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait kasus yang kadung viral di media sosial itu.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur, Iptu Deni Nova, di Mapolsek Ciputat Timur, Jalan Ir Juanda, Ciputat Timur, Tangsel, Selasa (3/8/2021). 

"Bawa kuitansi, itu sudah dia siapin, sudah ditulis. Jadi kalau ada yang ngasih, tinggal dibagiin saja," kata dia.

Septi melarang pegawainya yang saat itu berjaga untuk memberikan uang.

Hal itu lantaran Septi pernah mengalami hal yang sama tahun lalu dan ternyata penipuan.

Tidak ada kegiatan 17-an di lingkungan RTnya seperti yang diminta pada sumbangan.

"Kalau tahun kemarin dua orang juga, cuma cewe-cewe. Tapi waktu itu saya enggak lihat RTnya, pas saya sudah ngasih uang, terus dianya pergi eh RTnya beda sama RT saya. Ada di kuitansinya."

"Saya nanya RT sama keamanan sini, katanya enggak ada, enggak ada 17-an, orang lagi Covid-19. 'Itu bohong mba, oknum kali,' kata keamanannya," cerita Septi.

Septi resah dengan adanya pungli seperti itu, terutama dengan gayanya yang seperti preman dan menipu.

"Ya kesal lah, duitnya enggak seberapa ya. Cuma caranya itu," kata Septi.

Septi juga menyayangkan bahwa warung dan pedagang lain di sekitar wartegnya ada yang memberikan uang kepada peminta sumbangan itu.

"Warung-warung pada dimintain, tukang martabak kena," ujarnya.

Sementara, Ketua Karang Taruna Pisangan, Aksa Dewangga, membantah jika anggotanya ada yang meminta sumbangan atau pungutan seperti yang dikeluhkan pemilik warteg.

Angga menyebut pelaku pemungut sumbangan modus kegiatan 17-an itu sebagai karang taruna gadungan.

"Iya benar, itu benar. Tadi saya dapat info dari warga, katanya ada yang minta mengatasnamakan karang taruna, saya langsung forward ke grup saya. Ya itu bukan orang kita, jadi itu gadungan," ujar Aksa saat dikonfirmasi, Senin (2/8/2021).

Aksa mengungkapkan, penarikan pungli mengatasnamakan karang taruna sering terjadi, dan utamanya menyasar warung-warung kelontong.

Baca juga: Jumlah Warga yang Diperiksa Soal Pungli Bansos di Tangerang Bertambah

"Saya langsung nginfoin ke grup kalau ada yang kaya gitu lagi, ternyata banyak, ada beberapa kali mereka hanya diam-diam saja," kata Aksa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved