Polisi Selidiki Kasus Karang Taruna Gadungan Tarik Pungli di Ciputat Timur
Polsek Ciputat Timur akan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait kasus yang kadung viral di media sosial itu.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT TIMUR - Polisi turun ke lapangan menyelidiki kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang menyasar warung-warung di kawasan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur, Iptu Deni Nova, mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait kasus yang kadung viral di media sosial itu.
"Ini akan kita tindak lanjuti. Dasar awalnya tetap kita akan penyelidikan dulu, kebenaran laporan ini. Kalau nanti memang ternyata benar ya akan kita amankan," ujar Deni di Kantor Polsek Ciputat Timur, Selasa (3/8/2021).
Deni mengakui, aksi pungli kepada pengusaha kecil sangat meresahkan.

Terlebih pelaku menggunakan kuitansi dengan stampel bergambar organisasi karang taruna.
Narik pungli mengatasnamakan karang taruna, terlebih dengan cara kasar, Deni menduga ada unsur pemerasan.
"Ya jelas meresahkan, apa lagi kan sudah ada bukti kuitansinya ya. Ini bisa jadi barang bukti."
"Nanti kalau korban mau bikin laporan kita bisa gunakan pasal pemerasan ya, tindakannya itu," ujarnya.
Baca juga: Pemilik Warteg di Ciputat Timur Resah, Karang Taruna Gadungan Pungli Modus 17-an
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Pada Minggu (1/8/2021) malam, warteg Kharisma Bahari milik Septi (32), di Jalan Ir Juanda, RT 2 RW 8 Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, disambangi sepasang pemuda dan pemudi.
Si pemudi yang mengatasnamakan diri dari karang taruna meminta sumbangan sebesar Rp 35 ribu dengan modus untuk kegiatan 17-an.
"Kalau kemarin kejadiannya jam tujuh, malam Senin. Jam tujuh dia ke sini, cuma motornya berhenti di Aura Parfum, terus ke sini, yang cowonya di sana, yang ke sini nyamperin cewe," kata Septi di wartegnya.
Septi menyebut si pemudi itu meminta sumbangan dengan cara memaksa dan nada tinggi.
"Maksa, mintanya maksa-maksa. Dia enggak sopan, enggak assalamualaikum, enggak misi-misi, kaya preman gitu, kelihatan banget di CCTV," ujar Septi.
Si peminta sumbangan membawa kuitansi dan sudah tertulis nominalnya Rp 35 ribu seperti yang diminta.
Baca juga: Warteg di Ciputat Timur Disambangi Karang Taruna Gadungan, Narik Pungli Pakai Kuitansi