Rudapaksa Siswinya Berulang Kali, Pengakuan Guru Ngaji Ini Malah Buat Orangtua Korban Kesal
Oknum guru ngaji, AS (28) Merudapaksa siswinya di Dusun Sempurna, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang. Pengakuannya membuat orangtua korban kesal.
TRIBUNJAKARTA.COM - Oknum guru ngaji berinisial AS (28) Merudapaksa siswinya di Dusun Sempurna, Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang.
Namun, pengakuan oknum guru ngaji itu membuat kesal orang yang mendengarnya.
Sebab, AS mengaku merudapaksa siswinya atas ajakan korban yang masih berusia 17 tahun.
Kepala Dusun serta keluarga korban telah menyerahkan pelaku ke Polresta Deliserdang pada Minggu (1/8/2021) malam.
Namun sebelum diserahkan ke polisi, pelaku diinterogasi oleh warga dan keluarga korban.
Kepala Dusun Sumardi mengatakan oknum guru ngaji itu mengakui telah merudapaksa siswinya itu.
"Orangtua korban kesal, karena saat ditanyai dia ngakunya melakukan perbuatan itu karena yang perempuan (korban) yang ngajaki (untuk berhubungan badan)," kata Sumardi dikutip dari Tribun Medan, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Aku Khilaf, Pak Dalih Kakek Pemulung Usai Rudapaksa Nenek Lumpuh, Korban Dibopong dari Kursi Roda
Sumardi menuturkan profesi AS sebagai guru ngaji seharusnya dapat menahan nafsu serta memberikan contoh yang baik.
Tetapi, AS malah menyetujui permintaan siswinya yang mengajak berhubungan intim. Meskipun pengakuan itu masih diragukan kebenarannya.
Dari informasi sementara, pihak desa menyebut kalau perbuatan itu dilakukan oleh pelaku bukan hanya satu kali melainkan sudah berulang-ulang.
Diketahui, pelaku tercatat sebagai guru di sekolah swasta yang ada di Desa Sekip.

Orangtua korban sempat curiga dengan perilaku anaknya.
"Pelaku ini juga masih lajang. Yang jelas orangtuanya keberatan karena menitipkan anaknya untuk belajar ngaji, tapi malah diperlakukan seperti itu (dicabuli)," kata Sumardi.
"Pengakuannya tadi malam katanya sudah empat kali melakukan dan sudah dari enam bulan lalu," tambahnya.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus ini.