Cerita Kriminal
Amankan Karang Taruna Gadungan Pungli Pedagang di Ciputat Timur, Polisi: Alasanya Sang Ibu Sakit
Pelaku anggota karang taruna gadungan yang meminta pungutan liar (pungli) ke sejumlah pedagang di kawasan Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur,
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Septi menyebut si pemudi itu meminta sumbangan dengan cara memaksa dan nada tinggi.
"Maksa, mintanya maksa-maksa. Dia enggak sopan, enggak assalamualaikum, enggak misi-misi, kaya preman gitu, kelihatan banget di CCTV," ujar Septi.
Si peminta sumbangan membawa kuitansi dan sudah tertulis nominalnya Rp 35 ribu seperti yang diminta.
"Bawa kuitansi, itu sudah dia siapin, sudah ditulis. Jadi kalau ada yang ngasih, tinggal dibagiin saja," kata dia.
Baca juga: Warteg di Ciputat Timur Disambangi Karang Taruna Gadungan, Narik Pungli Pakai Kuitansi
Septi melarang pegawainya yang saat itu berjaga untuk memberikan uang.
Hal itu lantaran Septi pernah mengalami insiden yang sama tahun lalu dan ternyata penipuan.
Tidak ada kegiatan 17-an di lingkungan RTnya seperti yang diminta pada sumbangan.
"Kalau tahun kemarin dua orang juga, cuma cewe-cewe. Tapi waktu itu saya enggak lihat RTnya, pas saya sudah ngasih uang, terus dianya pergi eh RTnya beda sama RT saya. Ada di kuitansinya."
"Saya nanya RT sama keamanan sini, katanya enggak ada, enggak ada 17-an, orang lagi Covid-19. 'Itu bohong mba, oknum kali,' kata keamanannya," cerita Septi.
Septi resah dengan adanya pungli seperti itu, terutama dengan gayanya yang seperti preman dan menipu.
"Ya kesal lah, duitnya enggak seberapa ya. Cuma caranya itu," kata Septi.
Septi juga menyayangkan bahwa warung dan pedagang lain di sekitar wartegnya ada yang memberikan uang kepada peminta sumbangan itu.
"Warung-warung pada dimintain, tukang martabak kena," ujarnya.