Nestapa Warga Tangerang: Dana Bansos 'Disunat', Wakil Rakyatnya Mau Baju Louis Vuitton Ratusan Juta
Nestapa harus dirasakan warga Kota Tangrang di masa pandemi Covid-19 ini. Usai dana bansos diduga disunat, kini mereka harus menerima kabar buruk lain
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Nestapa harus dirasakan warga Kota Tangrang di masa pandemi Covid-19 ini.
Di saat rakyat kesulitan menghadapi PPKM, ditambah adanya dugaan pungli dari bantuan sosial (bansos) yang harusnya mereka terima, warga harus menghadapi kenyataan tak mengenakan tatkala para Anggota DPRD yang seharusnya mengerti kehidupan mereka malah berencana mengenakan pakaian seharga ratusan juta.
Pakaian kontroversial itu yakni soal anggaran pembuatan baju dinas DPRD Kota Tangerang yang mencapai Rp 675 juta.
Seolah tak peka dengan kesulitan masyarakat Tangerang, para wakil rakyat di kota itu malah mau menggunakan pakaian bermerek beken dunia, antara lain Louis Vuitton.
Alasan Ketua DPRD
Baca juga: Viral Wacana Baju Dinas Merek Louis Vuitton DPRD Tangerang, Anggaran Ratusan Juta hingga Dibatalkan
Seperti diketahui, dari data yang didapatkan dari situs resmi LPSE https://lpse.tangerangkota.go.id/eproc4/lelang , pakaian untuk DPRD Kota Tangerang dibandrol sampai Rp 675 juta untuk tahun 2021.
Sementara, pada tahun 2020, anggarannya setengah lebih dikit yakni Rp 312,5 juta.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Gatot Wibowo membeberkan alasan pengadaan baju dinas yang naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Dijumpai kantornya, Gatot menjelaskan kalau jumlah jenis baju dinas dewan Kota Tangerang bertambah di tahun 2021.
Maka dari itu, anggaran untuk membuat baju dinas juga otomatis bertambah.
"Itu karena jumlah setelan baju dinas di tahun 2021 ini bertambah juga bila dibandingkan dengam tahun 2020," jelas Gatot di Gedung DPRD Kota Tangerang, Selasa (10/8/2021).
Ia menerangkan, baju dinas DPRD Kota Tangerang pada tahun 2020 hanya berjumlah empat setel.
Kemudian, untuk tahun 2021 bertambah satu menjadi lima setel baju dinas.
Baca juga: Alasan DPRD Kota Tangerang Bikin Baju Baru Senilai Ratusan Juta: Badan Tiap Tahun Tambah Gemuk
"Yang ditambah itu yang PSL (pakaian sipil lengkap), PSL itu yang pake jas dan dasi itu," terang Gatot.
Empat setel baju dinas pada tahun 2020 itu adalah Pakaian Sipil Resmi (PSR), Pakaian Sipil Harian (PSH) yang masing-masingnya satu setel.