Nasib Pilu ART Asal Pemalang
Tersebab Hamil, Gadis Open BO Kena Muslihat Jahat Kekasih yang Tergoda Nikahi Wanita Lain
Kematian wanita hamil sekitar 5 bulan yang kerap melayani open BO tak lepas karena muslihat jahat AS, kekasihnya, yang tergoda wanita lain.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Wanita hamil sekitar 5 bulan inisial M kerap melayani open BO. Ia tewas karena muslihat jahat AS, kekasihnya.
Mayat gadis 17 tahun itu ditemukan hanya mengenakan bra di dalam kardus yang tertutup spanduk.
Kepala korban terbungkus plastik, sementara tangan dan kakinya terikat tali rapia.
Keluarga sudah memakamkan jenazah M di kampung halamannya di Kecamatan Wakutumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, kemarin.
Adalah petugas PPSU yang menemukan gadis malang itu di Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat, Jakarta Timur, Selasa (10/8/2021) sekira pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Rencana AS Habisi Nyawa Wanita Hamil di Cakung, Pesan BO Fiktif hingga Ajak Korban ke Tempat Sepi
"Pelaku pembunuhan ini adalah saudara AS atau pacar korban sendiri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat merilis kasus ini pada Kamis (12/8/2021).
Tersangka AS dan korban diketahui tinggal bersama. Pelaku sudah menyusun rencana menghabisi nyawa korban sehari sebelum mayat M ditemukan.

Keluarga Tahu Korban Jadi ART
Sekitar dua bulan lalu, bersama AS, M berangkat dari kampung halaman menuju Jakarta untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Keluarga tidak mengetahui pasti di mana M bekerja. Selama ini M sudah beberapa kali mendapat pekerjaan sebagai ART di Jakarta dan Bekasi.
Biasanya, beberapa bulan setelah bekerja sebagai ART, M akan pulang ke kampungnya.
Terakhir kali berangkat ke Jakarta bersama kekasihnya.
Baca juga: AS Sudah Berencana Habisi Nyawa Wanita Hamil di Cakung dengan Modus Pesan Jasa Kencan Fiktif
Berdasar hasil autopsi tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, korban M sedang mengandung 5 bulan.
Orangtua M di Pemalang pertama kali mengetahui anak gadis mereka meninggal dari personel Unit Reskrim Polsek Cakung.
"Kata orangtuanya, memang sudah tiga hari terakhir enggak ada kabar. Padahal setiap hari biasanya teleponan sama orangtua di kampung," kata Waryuni mewakili keluarga tempo hari.

Identitas M terungkap setelah Tim Inafis Polri mencocokkan data sidik jari dengan data KTP elektronik korban.
"Pas datang ke sini (Rumah Sakit Polri Kramat Jati), memang dikasih tahu, kalau keponakan saya ini dianiaya," ujarnya.
Pihak keluarga, sambung Waryuni, terkejut mendengar kabar M sedang hamil sekitar 5 bulan. Sepengetahuannya, M belum menikah.
Muslihat Jahat AS Hingga Sewa Pikap
Pihak keluarga selama ini tahu M bekerja sebagai ART, namun polisi menjelaskan fakta baru di kasus ini.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, M memberikan pelayanan open BO dan kekasihnya tahu ini.
Rencana menghabisi nyawa M sudah disusun AS selagi korban sudah tertidur pada Senin malam.
Baca juga: Dokter Muda Tersangka Kebakaran Maut di Tangerang Jalani Tes Kejiwaan
Saat itu AS pura-pura memesan layanan M lewat open BO fiktif melalui ponselnya.
"Tersangka tahu dan sering juga mengantar pekerjaan korban. Korban ini adalah seorang wanita yang pekerjaannya melakukan BO," ucap Yusri.
Berikutnya, pelaku memesan ojek online untuk M tujuannya halte di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

"Ketika korban berangkat untuk bertemu dengan order fiktif tersebut, korban ditinggalkan seorang diri," sambung dia.
Tersangka AS lalu mendatangi dan mengajak ke tempat sepi untuk menunaikan niatnya menghabisi korban.
Di lokasi yang sudah ditentukan, pelaku menganiaya korban dengan tangan kosong.
"Pelaku memukul perut dan mencekik leher korban. Terakhir, menekan hidung korban hingga meninggal dunia," terang Yusri.
AS kemudian menyembunyikan jasad M di semak-semak, sambil mencari kardus dan spanduk untuk membungkus mayat korban.
Tak lama, tersangka AS memesan mobil pikap guna mengangkut jenazah korban ke Jalan Raya Bekasi di KM 21.
Kepada sopir mobil pikap, AS mengaku membawa kardus berisi sampah.
Baca juga: Wanita Terapis Bekam di Bekasi Tewas Karena Lemas, Pelaku Gali Kubur Pakai Tangan
"Jarak dari TKP pembunuhan dan TKP terakhir itu sekitar 8 kilometer. Setelah ditaruh di TKP, tersangka meninggalkan tempat tersebut," ucap Yusri.
Tergoda Wanita Lain
Masih kata Yusri, pelaku menjalin hubungan asmara dengan M. Belakangan setelah tahu hamil, AS berpaling ke wanita lain dan berencana menikahinya.

"Motif awal tersangka ini memang sudah memiliki calon wanita atau istri," kata Yusri.
Kehamilan M mendorong tersangka mengatur siasat untuk menghabisinya.
"Tersangka ini ada niatan kawin dengan orang lain, tapi selama ini dia tinggal sama-sama (dengan korban)."
"Dia mengetahui korban hamil , sehingga timbul niatan untuk menghabisi korban ini," ungkapnya.
Saat anggota Polsek Cakung mengolah tempat kejadian perkara, tak ada satu pun identitas yang menempel pada korban.
Subekti (36), warga setempat mengatakan saat balutan kardus dan spanduk yang membungkus dibuka, kondisi korban mengenaskan.
"Kepala korban terbungkus plastik warna pink, lalu tangan dan kakinya terikat. Kasihanlah pokoknya, saya enggak habis pikir ada orang yang tega seperti itu," kata Subekti.
Terdapat sejumlah luka penganiayaan di mayat wanita malang itu. Korban hanya mengenakan bra.
Menurut penglihatannya, ada luka memar di perut dan lengan korban. Luka paling parah di muka.
Stefanus (32), warga lainnya, olah TKP cukup lama karena polisi harus lebih dulu membuka ikatan tali pada tangan dan kaki, kardus dan spanduk.
"Polisi harus buka dulu ikatan kardusnya. Sementara kardusnya saja tebal, beberapa lapis begitu. Terus tangan dan kaki juga terikat," tutur Stefanus.