Cerita Kriminal
Merasa Iba, Kapolsek Cisauk Beri Sembako ke Keluarga Perampok Minimarket
Kapolsek Cisauk, AKP Chairul Ridha, merasa iba dengan salah satu tersangka yang merampok minimarket karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CISAUK - Kapolsek Cisauk, AKP Chairul Ridha, merasa iba dengan salah satu tersangka yang merampok minimarket karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Supriyatna (26), dijerat pasal 368 KUHPidana tentang pemerasan, atas perbuatannya menodongkan sangkur ke pegawai minimarket di kawasan Suradita, Cisauk.
Pria yang tinggal di kawasan Kebon Manggu, Cisauk itu meminta uang yang ada di dalam kasir minimarket.
Namun tidak lama kabur setelah mengantungi Rp 2,7 juta, Supriyatna diringkus warga dan selanjutnya diamankan aparat Reskrim Polsek Cisauk.
Supriyatna mengaku, ia merampok karena ingin menafkahi keluarga.
Ridha menyambangi langsung rumah Supriyatna dan menemui ayahnya, Sukari (54).
"Memberikan sedikit bantuan kepada keluarga dari tersangka, pada saat 8 Agustus kemarin diamankan warga, mencoba melalukan tindakan kriminal di Alfamart," kata Ridha di lokasi, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Polisi Amankan 6 Orang Pelaku Tawuran di Karawaci Tangerang
Baca juga: Ditawari Jadi Istri Kedua, Janda Terapis Bekam Sewot ke Pelaku: Ngaco Kamu, Aku Udah Punya Calon!
Baca juga: 5.279 Tenaga Kesehatan di Jakarta Timur Sudah Divaksin booster
Ridha memberikan bantuan berupa sembako. Ia juga menguatkan Sukari agar menerima konsekuensi perbuatan anaknya.
"Seperti diketahui situasi memang lagi susah, tersangka hilang pekerjaannya. Keluarganya layak diberikan bantuan, sehingga kami tergerak memberikan sedikit bantuan sembako yang ada di Polsek. Hari ini kita antarkan ke rumah keluarga," paparnya.
Ridha mengatakan, tersangka kena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pandemi Covid-19 sejak tahun lalu.
Hal itu yang membuat tersangka khilaf hingga nekat merampok seorang diri untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Mungkin rekan kita pada saat melakukan khilaf, atau tertekan dalam kondisi seperti ini. Sempat di-PHK, kehilangan pekerjaan. Hal itu yang membuat akhirnya dia merampok," pungkas Ridha.
Sementara, Sukari, merasa berterima kasih atas bantuan yang diberikan
"Alhamdulillah dapat bantuan," kata Sukari.